Pengamat Prediksi Megawati Lebih Pilih Ganjar Dibandingkan Puan Maharani Untuk Capres 2024

Pengamat Prediksi Megawati Lebih Pilih Ganjar Dibandingkan Puan Maharani Untuk Capres 2024

R
Cici Permatasari
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Nama-nama calon presiden Indonesia berikutnya sudah bermunculan dan digadang-gadang oleh sejumlah tokoh politik tanah air, meskipun pemilihan umum (Pemilu) masih dua tahun lagi.

Terkait hal itu, Pengamat Politik sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Dr Harist Hijrah Wicaksana memprediksi untuk calon presiden dari PDI Perjuangan Megawati akan lebih memilih Ganjar Pranowo dibandingkan Puan Maharani.

“Ini bisa terulang pada Pilpres 2014, dimana Ketua Umum PDIP Megawati memilih Joko Widodo, ” kata Harits Hijrah Wicaksana, dilansir dari Suaracom. Minggu, 20 Februari 2022.

Menurut dia, PDIP membidik kader Gubernur Jawa Tengah karena perolehan suara Ganjar Pranowo cukup tinggi untuk menjadikannya calon presiden pada 2024, berdasarkan dari lembaga survei ternama, kompeten, dan akuntabel.

Karena tingkat kesalahannya rendah (error margin), maka lembaga survei bisa dipercaya.

Baca Juga

Untuk menghindari kekalahan dalam pemilihan presiden tahun 2024 mendatang, PDIP memutuskan bahwa calon presiden harus seorang tokoh populis dan terkenal.

Alhasil, popularitas Ganjar Pranowo naik menjadi 65 persen, sedangkan elektabilitasnya naik menjadi 20-30 persen.

“Bahkan, angka keterkenalan Mas Ganjar itu terus bergerak naik dan bisa mencapai 100 persen, termasuk keterpilihannya,” katanya.

Menurut dia, dalam politik tidak ada yang namanya kalah, yang ada hanya menang, sehingga Megawati akan memastikan Ganjar Pranowo terpilih sebagai calon presiden berikutnya.

“Keunggulan Mas Ganjar juga memiliki kader militan yang kuat di tingkat arus bawah,” jelasnya.

Pada Pemilu 2024, PDIP akan memperoleh suara yang signifikan dan berdampak pada perolehan suara legislatif di tingkat federal, provinsi, dan kabupaten/kota.

Selain itu, Megawati tidak boleh mencalonkan Puan Maharani sebagai presiden.

“Saya kira jika Puan sebagai Ketua DPR RI dipilih sebagai capres dipastikan babak belur juga tidak dipilih oleh simpatisan dan kader PDIP sendiri juga karena ratingnya saja masih di bawah satu persen, ” katanya menjelaskan.

Pengalaman itu, kata dia, Megawati memilih Jokowi sebagai capres, karena angka survei cukup tinggi, sehingga PDIP memenangkan Pemilu 2014.
 
Kemungkinan besar Puan Maharani nantinya menggantikan posisi Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
 
Adapun, pendamping capres bisa saja diduetkan dengan Ganjar – Erick Thohir maupun Ganjar – Sandiaga Uno.

Ganjar Pranowo juga tentu akan mendapatkan dukungan dari Joko Widodo sebagai “king maker” yang memiliki pengaruh besar untuk memenangkan pada Pilpres 2024.
 
Bahkan , ‘king maker’ itu cukup kuat dengan suara Jokowi efek dapat berpotensi melebihi politikus-politikus kawakan seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
 
Dimana suara Jokowi efek yang memiliki ribuan relawan dari berbagai kalangan non partai politik cukup militan.

“Saya kira suara Jokowi efek itu masih berpengaruh untuk berjuang dan memenangkan capres. Kuncinya,dapat dukungan dari Jokowi itu,” katanya menambahkan.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.