Persejasi Pinrang dan KORMI Pinrang Sukses Selenggarakan Sosialisasi Walking Football

Persejasi Pinrang dan KORMI Pinrang Sukses Selenggarakan Sosialisasi Walking Football

FD
Fachri Djaman

Penulis

Terkini, Pinrang – Perkumpulan Sepakbola berjalan Seluruh Indonesia (Persejasi) Kabupaten Pinrang bersama dengan Komite Olahraga Masyarakat Seluruh Indonesia (KORMI) Kabupaten Pinrang dan didukung penuh oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pinrang sukses melakukan kegiatan Sosialisasi di Lapangan Basket Lapangan Lasinrang pada Minggu, 2 November 2025. Acara ini dimulai pukul 06.00 pagi dan selesai pada pukul 12.00 Wita.

Sebagai informasi, Persejasi Pinrang merupakan salah satu Induk olahraga (Inorga) KORMI yang diakui keabsahannya di Kabupaten Pinrang. Terdapat 9 Inorga yang diakui di Kabupaten Pinrang, yakni: Pergatsi, IOSKI, KOSTI, Persejasi, ASIAFI, ASKI, BMX, Pelangi, Portina.

Ketua Panitia kegiatan sosialisasi, Reno mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini dirangkaikan dengan kegiatan aksi Donor darah PMI Kabupaten Pinrang.

“Bentuk sosialiasi sendiri berbentuk mengajak langsung masyarakat sekitar yang sementara berolahraga pagi untuk ikut serta bermain sepakbola berjalan sambil di jelaskan aturan dan cara mainnya, serta pembagian brosur dan merchandise terkait walking football,” ujar Reno.

Dari kegiatan singkat ini diperkirakan 200 peserta yang ikut sosialisasi, dan 20 orang yang ikut menyumbangkan darah.

Baca Juga

Kegiatan ini merupakan kegiatan pra dan persiapan tim Persejasi Sulsel menuju Bali untuk mengikuti lomba Bali Walking Football International 2025, yang akan di ikuti 5 negara dan 23 Tim. Pada tanggal 12 – 16 Nopember 2025.

Persejasi Pinrang dan KORMI Pinrang Sukses Selenggarakan Sosialisasi Walking Football

Secara regional, Persejasi Sulsel telah memiliki pengurus Provinsi dan terdapat 6 pengurus kabupaten/kota yang telah aktif, yakni Kota Makassar, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Gowa, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Bone.

Walking football mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 2010-an, namun perkembangannya baru masif sejak 2020-an seiring dengan peluncuran resmi oleh berbagai pihak dan pembentukan organisasi seperti Persejasi.

Olahraga ini dipopulerkan untuk warga senior, terutama mereka yang berusia di atas 35 tahun atau 50 tahun ke atas, sebagai alternatif kegiatan fisik yang minim cedera.

Sepak bola berjalan adalah varian sepak bola yang dimainkan dengan berjalan, bukan berlari, untuk meminimalkan risiko cedera. Aturan utamanya adalah tidak boleh berlari, melakukan tekel, atau sliding, dengan prinsip “zero accident” atau tanpa kecelakaan.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.