Mitra Terkini
Terkini.id – Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman mendorong agar siswa dan siswi tingkat SMA, SMK dan SLB harus menguasai tiga bahasa.
Tiga bahasa yang dimaksud Andi Sudirman yaitu, bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing. Namun yang paling terpenting yang harus diajarkan di sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB adalah bahasa daerah.
Hal itu diungkapkan Andi Sudirman ketika memberikan sambutan saat membuka kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tingkat SMA/SMK dan SLB, melalui daring Zoom, Senin 12 Juli 2021.
“Inilah yang kita harus dorong, mereka harus menguasai tiga bahasa, minimal menguasai bahasa daerah. Banyak sekali anak-anak SMA di Makassar tidak tahu bahasa Makassar atau Bugis,” kata Andi Sudirman.
“Bahkan anak-anak saya juga tidak bisa bahasa Bugis dan Makassar, jadi saya repot juga karena saya berbahasa Bugis sendirian,” ungkapannya pada kesempatan itu.
- Bunda PAUD Sulsel Raih Dua Penghargaan Nasional dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI
- Gubernur Sulsel Lantik 4.047 PPPK Tahap 2 dan Paruh Waktu, Kedepankan Integritas dan Disiplin Kerja
- Gubernur Sulsel Luncurkan Mandiri Benih Padi Andalan, 5 Juta kg untuk Petani Secara Gratis
- Tindaklanjuti Keputusan Presiden, Pemprov Sulsel Segera aktifkan Kembali dan Segera Bayarkan Hak-hak Dua Guru di Lutra
- Dua Guru Dapat Rehabilitasi dari Presiden, Prof Yusril: Wajib Kembalikan ke Posisi Awal
Menurutnya, pentingnya peserta didik menguasai bahasa daerah karena dikhawatirkan bahasa daerah akan punah. Sehingga Kepala Dinas Pendidikan Sulsel diminta agar membuatkan format jadwal pembelajaran bahasa daerah dengan bekerjasama dengan universitas di Sulsel.
“Saya tidak mau bahasa daerah hilang nantinya, karena anak-anak jaman sekarang tidak peduli dengan bahasa daerahnya,” ujar adik mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini.
Meski peserta didik tingkat SMA/SMK dan SLB diwajibkan menguasai bahasa daerah. Namun Andi Sudirman menegaskan agar peserta didik dibebaskan untuk memilih bahasa daerah apa yang ingin dikuasainya.
“Jadi sekolah-sekolah memberikan pilihan bagi mereka tapi jangan dipaksakan bahasa tertentu. Mereka mau pilih bahasa apa, misalnya Bahasa Toraja silahkan, bahasa mandar silahkan, Bahasa Konjo juga tidak apa-apa, minimal menguasai satu bahasa daerah sehingga tidak hilang ini bahasa daerah,” paparnya.
Selain itu, siswa-siswi juga diwajibkan menguasai satu bahasa asing.
“Terserah mau menguasai bahasa apa, bahasa Inggris, Mandarin, Arab dan bahasa-bahasa lainnya,” pungkasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.