Terkini.id, Makassar – Polemik lelang jabatan Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin di akhir masa jabatannya terus menggelinding bagai bola salju. Sejumlah kecamatan datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan kalangan publik.
Lelang jabatan tersebut ditengarai memiliki motif jual beli jabatan. Sejumlah kalangan menilai lelang jabatan tersebut justru hanya merusak sistem pemerintahan.
Terlebih, Pemerintah Kota Makassar tak pernah melakukan koordinasi dengan wali kota terpilih. Padahal, Izin Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) mensyaratkan hal itu.
Wali Kota Makassar terpilih Moh Ramdhan “Danny” Pomanto menegaskan bahwa pemerintah kota tak pernah membangun komunikasi untuk mengadakan lelang jabatan.
“Tidak ada, sama sekali,” kata Danny, sapaannya, Minggu, 7 Februari 2021.
- CBD dan CitraCosmetic Sukses Gelar Poundfit Halloween di Makassar, Berhadiah Total Rp1 Juta
- PT Semen Tonasa Gelar 'Building Bonds', Wujudkan Kolaborasi, Kepedulian, dan Budaya Kerja Solid
- Prakiraan Cuaca, BMKG Prediksi Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Wilayah Sulsel
- Wamenkes Ajak IDI Perkuat Kemitraan dan Pemerataan Dokter di Seluruh Indonesia
- Transaksi QRIS Bank Sulselbar Pecahkan Rekor MURI di Festival Pinisi 2025
Padahal, kata Danny, dirinya adalah orang yang paling mudah ditemui. Namun bila ingin membangun komunikasi, Danny mengatakan Penjabat Wali Kota Makassar yang harus menyampaikan langsung.
“Jangan kirim (utusan) ecek-ecek di rumah, Sekda saja tidak cocok, harus Pj langsung,” ungkapnya.
Sebelumnya, Rudy Djamaluddin menolak bertemu tim transisi bentukan Wali Kota terpilih Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto. Rudy mengatakan tidak ada hal mendesak yang perlu didiskusikan.
“Jadi tidak perlu lagi ada diskusi. Adapun nanti dia masuk untuk melakukan perubahan kalau melihat itu kurang mendukung dari sisi apa yang dia bayangkan. Di mana saluran penyalurannya ada di APBD-P nanti,” kata Rudy.
Rudy merasa pertemuan dengan tim transisi tidak mendesak bagi dirinya. Saat ini ia hanya fokus bekerja jelang masa jabatannya sebagai Penjabat sementara segera berakhir.
“Kalau saya sih, hematnya, bukan ada atau tidak, tapi perlu atau tidaknya pertemuan itu.
Kalau saya sih, tidak ada urgensi yah, karena toh ini kan sudah ditetapkan, kewajiban saya, apa yang saya jalan sudah pada batas akhir,” kata Rudy.
Menurutnya, tugas tim transisi adalah melakukan ulasan terhadap kondisi pemerintahan saat ini. Apa yang sejalan dengan program Danny ke depan. Apalagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah ada.
“Yang penting poinnya itu adalah sebenarnya mereka mempersiapkan kalau sudah masuk apa yang mau dibikin, nah ini kan APBD sudah ada, kemudian jadi sudah siap rumusannya. Jadi kalau dia masuk sudah lalukan review, itu yang penting,” jelas Rudy.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
