Terkini.id, Jakarta – Aksi 1000 lilin untuk Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di Tapanuli Utara, sempat dibubarkan oleh Polisi dari Polsek Kota Medan.
Merespon informasi pembubaran aksi 1000 lilin untuk Brigadir J, warganet sontak dibuat heboh dan mengeluarkan responnya terkait pembubaran itu.
Seperti komentar yang dikeluarkan oleh warganet dengan akun Setan Pasti Kalah @oposisiAJEdeh yang mempertanyakan sisi pancasilais dari aparat, seperti dilihat pada, Senin 18 Juli 2022.
Menurut warganet ini, menyatakan pendapat di muka umum dilindungi oleh undang-undang, termasuk menggelar doa bersama untuk Brigadir J.
“Pancasilaisnya dimana.. NKRI harga mati nya, ditaro dimana.. ini dilindungi undang-undang lo, menyatakan pendapat di muka umum,.. kenapa dilarang”, kata netizen Setan Pasti Kalah.

Selain itu, menurut pendapat netizen Setan Pasti Kalah, hukum saat ini hanya diberlakukan untuk rakyat kecil saja.
Dan menurutnya, ini sebuah keanehan, dimana Indonesia menganut sistem demokrasi yang kebebasan berpendapatnya dilindungi dalam undang-undang.
“Aneh sekali, Hukum memang hanya berlaku buat rakyat kecil”, ujar Setan Pasti Kalah.
Selain itu, adapula netizen dengan akun Smart Conservative @Indar_EMC juga turut memberikan komentarnya dengan menyinggung mengenai kegiatan umat islam yang pernah dibubarkan oleh pihak kepolisian.
Menurut netizen Smart Conservative, pembubaran acara keagamaan umat islam selalu dikaitkan dengan alasan indikasi radikalisme.
Tetapi, kata netizen Smart Conservative, jika acara umat Kristen yang dibubarkan, dikaitkan dengan mengganggu ketertiban atau covid 19.
“Kalau umat Islam ngadain aksi dibubarkan pakai alasan “Indikasi Radikalisme” Kalau umat tetangga dibubarkan pakai alasan “mengganggu ketertiban atau covid” katanya”, komentar Smart Conservative.

Sebelumnya, beredar sebuah video perdebatan antara Horas Bangso Batak (HBB) yang menggelar 1000 lilin untuk Brigadir J dengan pihak aparat kepolisian.
Polisi yang tiba di lokasi, menyatakan tidak menerima surat izin terkait pelaksanaan acara 1000 lilin untuk Brigadir J.
Kendati dibubarkan aparat, namun ketua DPC HBB Medan, Tomson Marisi Parapat menyampaikan akan tetap melaksanakan aksi tersebut.

“Aksi ini adalah aksi berdoa, bukan bikin onar sekaligus rasa prihatin sesame orang batak. Kiranya agar Bapak Polisi merespon kegiatan ini dengan positif, karena kami tidak membuat aksi keributan. Kami disini untuk memanjatakan doa, biar kasus ini cepat selesai”, kata Tomson Marisi Parapat.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.