Terkini.id, Jakarta – Politisi Demokrat, Cipta Panca Laksana menanggapi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha yang menyinggung soal orang yang menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik.
Cipta Panca Laksana menyinggung bahwa Giring terlalu banyak berbicara padahal perolehan suara partainya masih sangat sedikit.
“Udah lah partai loe nol koma doang loe banyakan bacot sih,” kata Cipta Panca Laksana melalui akun Twitter @panca66, seperti dikutip dari Terkini.id pada Sabtu, 25 Juni 2022.
“Saran gue loe berobat deh. Siapa tahu partai loe naik angkanya. Iya nga sih?” sambungnya.
Bersama pernyataannya, Panca membagikan cuitan Giring Ganesha yang menanggapi berita berjudul “Pernah Manfaatkan Politik Identitas, Anies Baswedan Diprediksi Susah Nyapres”.
- Ketum PSI Berikan Tips Hubungan Langgeng kepada Kaesang dan Erina, Jangan Cek HP Pasangan
- Ganjar Pranowo Siap Nyapres, Giring Ganesha: Bagus, Memang Sudah Seharusnya
- Giring PSI Yakin Capai 10 Juta Suara: Harus Dong! Jauh di Atas Ambang Batas
- Ketua PSI Angkat Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Sebagai Anak Asuh
- PSI Deklarasi Ganjar Pranowo Jadi Capres, Cuitan Giring Ganesha Jadi Sorotan
Dalam cuitannya, Giring Ganesha menegaskan bahwa PSI tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan politik.
“PSI ingin menarik garis tegas, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara termasuk dengan memperalat agama, main mata, bergandeng tangan dengan kelompok intoleran, menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik,” katanya.
Untuk diketahui, Giring Ganesha memang beberapa kali mengkritik keras Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Salah satu yang lantang dikritik Giring Ganesha adalah soal Formula E Jakarta 2022.
“Rakyat jadi Pesimis ketika pemimpin gagal memenuhi janji kepada warganya namun menggunakan segala cara termasuk politisasi agama untuk mencapai tujuan,” kata Giring Ganesha pada13 Juni 2022 lalu, dilansir dari Republika.
“Formula E tidak lebih dari sebuah acara yang sepenuhnya menggunakan uang warga DKI secara berlebihan,” sambungnya.