Terkini.id, Jakarta – Presiden Jokowi menyatakan bahwa sangat kesusahan dalam menstabilkan harga beras di kalangan konsumen.
Dia mengatakan bahwa sangat tidak gampang dalam menyeimbangkan harga gabah dan beras di tingkat petani.
“Sekali lagi, yang sulit itu menyeimbangkan harga, agar gabah di petani baik, harga beras di pedagang baik dan wajar dan harga beras ke konsumen itu baik dan wajar yang sulit di situ,” Ucap Jokowi usai acara Business Matching Produk Dalam Negeri di Istora Senayan, Rabu, 15 Maret 2023, seperti dikutip dari suara.com jaringan terkini.id.
Jokowi berkata bahwa hal yang mungkin bisa dilakukan untuk menurunkan harga beras ialah memenuhi pasar dengan beras dari luar negeri, akan tetapi presiden Jokowi enggan mengambil kebijakan tersebut.
“Kalau mau menurun harga beras, sangat mudah sekali. Impor sebanyak-banyaknya, menuju ke pasar pasti harga turun,” kata Jokowi.
- Pastikan Konflik Myanmar Dibahas Secara Khusus di KTT ASEAN, Jokowi: Harus dengan Dialog
- Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol di Istana, Dedi: Pertemuan Itu Tidak Etis Karena Gunakan Kantor Presiden
- Presiden Jokowi Targetkan Indonesia Dapat Lebih dari 69 Medali Emas di SEA Games 2023 Kamboja
- Kapolri, Panglima TNI dan Menhub Tinjau Arus Mudik Lewat Udara
- Soal Piala Dunia U-20, Presiden Jokowi: Dua Minggu Ini Gara-gara Bola, Pusing Betul
Saat ini, pemerintah lebih fokus untuk mencari cara agar harga beras bisa turun dengan menstabilkan harga gabah di kalangan petani dan harga beras di kalangan pedagang.
Karena hal ini sudah menjadi fokus, Jokowi menginginkan petani maupun pedagang agar bisa memperoleh keuntungan, namun harga beras masih tetap stabil.
“Tapi yang kita lakukan sekarang, menjaga keseimbangan tapi kalau dilihat memang supply-nya kurang, menyebabkan harga tinggi yang panen,” papar Jokowi.
Sebelumnya, pada 20 Februari 2023, Bapanas mengeluarkan surat edaran bahwa harga pengadaan gabah dan beras akan naik sekitar 8-9 persen menjelang panen padi Maret 2023, dengan memperhitungkan kenaikan biaya produksi.
Batas pembelian gabah atau beras yang di umumkan dalam surat edaran adalah Gabah Kering Petani GKP Rp4.550 per kg dan GKP tingkat penggilingan Rp4.650 per kg.
Harga Gabah Kering Giling (GKG) adalah Rp5.700 per kg dan harga beras rata-rata Rp9.000 per kg.