Pria Ini Muntah Darah dan Tak Sadarkan Diri Usai Divaksin, Kepala Puskesmas Jelaskan Begini

Pria Ini Muntah Darah dan Tak Sadarkan Diri Usai Divaksin, Kepala Puskesmas Jelaskan Begini

FR
Fitrianna R

Penulis

Terkini.id, Jakarta – Seorang pria yang bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan, muntah darah dan tak sadarkan usai divaksin.

Adapun vaksinasi sang pria bernama Mario Tri Atnarto itu dilaksanakan pada Senin, 12 April 2021 lalu.

Kerabat Mario, Tabri Syaifullah Munir mengatakan bahwa saudaranya itu sering tidur sejak menerima vaksin Covid-19 dosis kedua pada Rabu, 7 April 2021.

Mario disebut tak bisa melakukan aktivitas apa pun, termasuk tak bisa pergi ke kantor dan puncaknya, ia tak sadarkan diri pada Senin selanjutnya.

Dilaporkan bahwa pria asal Dusun Tengah, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan itu langsung muntah darah pada pukul 15.00 WIB.

“Karena kondisinya drop dan muntah darah, langsung saya bawa ke Puskesmas Larangan Badung menggunakan mobil keluarga,” beber Tabri, seperti dikutip terkini.id dari Kompas pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Tiba di puskesmas, kata dia, tenaga medis kesulitan menusukkan jarum suntik. Perawat menduga terjadi pembekuan darah terhadap pasien.

“Kata perawat Puskesmas ada pembekuan darah. Namun, setelah dicoba beberapa kali, akhirnya jarum suntik bisa masuk,” imbuh Tabri.

Menurutnya, Mario tidak merasakan gejala apa pun saat vaksinasi dosis pertama. Pegawai honorer itu juga tak merasakan gejala apa pun selama 30 menit observasi setelah disuntik vaksin dosis kedua.

Akan tetapi, setelah sampai di rumahnya, gejala kantuk berat mulai dirasakan oleh Mario.

Usut punya usut, ternyata Mario diinformasikan telah menderita batuk sejak sebelum disuntik vaksin Covid-19.

Kepala Puskesmas Larangan Badung, Siti Mudrihatun, lantas menjelaskan bahwa pasien masuk ke puskesmas dalam keadaan batuk disertai darah.

Anehnya, setelah pemeriksaan fisik, pasien dinyatakan normal. Namun, memang terdapat infeksi paru-paru berdasarkan pemeriksaan laboratorium.

“Awalnya kami menduga penyakitnya TBC. Namun, setelah uji lab ada infeksi paru-paru,” terang Siti Mudrihatun saat dihubungi lewat ponsel.

Dokter yang akrab disapa Icha itu juga menambahkan bahwa kondisi pasien setelahnya sudah membaik.

Batuknya pun sudah tidak disertai darah lagi, tetapi kala itu belum direkomendasikan untuk pulang karena infeksinya masih cukup tinggi.

Menurut Icha, penyakit batuk yang dialami Mario memang sudah terjadi sebelum disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.

Hanya saja, Mario tak mengindahkan penyakit itu karena dianggap batuk biasa. Nah, ketika batuknya parah disertai darah, barulah keluarga membawa Mario ke puskesmas lantaran mengira ada hubungannya dengan vaksinasi.

“Tidak ada korelasinya antara vaksinasi dengan penyakit yang dialami pasien saat ini,” tegas Siti.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.