Terkini.id, Makassar – Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Study Tour Observasi ke Sidrap dan Polewali Mandar (Polman), Ahad, 12 – 13 Januari 2020.
Didampingi langsung oleh dosen pengampuh mata kuliah, Dr Meisil B Wulur dan Muhammad Syahruddin S Kom I, mahasiswi KPI mengunjungi dua daerah yaitu Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Polman.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tugas akhir dalam mata kuliah Manajemen Dakwah dan Komunikasi antar Budaya dan Agama.
Desa Aka-aka bece’, Kabupaten Sidrap sebagai daerah kunjungan pertama mahasiswi KPI menyimpan sejarah “Tau Lotang” (Orang selatan).
Rustam, selaku toko masyarakat desa tersebut memberikan penjelasan sekilas sejarah dan adat Tau Lotang.
- Dukung Penyelenggaraan Implementasi Digitalisasi Pemerintahan Daerah, Diskominfo-SP Sulsel Gelar Bimtek
- Pemprov Sulsel Dorong Regulasi Perlindungan Pekerja Migran
- Komisi B DPRD Sulsel Gelar RDP, Bahas Kasus Dugaan Kehilangan Uang Nasabah
- PPDB Online Disambut Antusias, Disdik Sulsel Pastikan Keamanan Data Calon Peserta Didik
- Jumat Berkah, NasDem se-Sulsel Bagikan Sembako dan Makanan Siap Saji
“Sebenarnya kalau mengenai Tau Lotang saya tidak terlalu banyak referensi namun untuk lebih jelasnya bisa di lihat di google, tapi setahu saya Tau Lotang itu artinya orang selatan, warga disini mempercayai ajaran tersebut sebagai agama yang bernaung di bawah agama Hindu namun tidak mau dikatakan Hindu. Adapun ritual atau cara beribadahnya hampir sama dengan Umat Muslim,” tuturnya.
“Bedanya, kalau acara kematian mayatnya diturunkan dari rumah lewat jendela atau kalau tidak punya jendela, maka dinding rumahnya dilepas”, sambung Rustam.
Masjid Imam Lapeo yang terletak di Kabupaten Polman juga menjadi target observasi mahasiswa KPI dalam agenda ini.
Masjid Imam Lapeo sendiri merupakan masjid pertama yang dibangun di daerah tersebut oleh AGH Muhammad Tahir atau akrab disebut Imam Lapeo atau Tosalama. Tokoh ini terkenal dengan sufistiknya. Selain itu, kecerdasan, keberanian dan sifat kemanusiannnya kerap menjadi buah bibir masyarakat setempat.
Masyarakat setempat senang mengunjungi tempat ini dengan beragam motif dan tujuan.
Halim, salah seorang pengunjung masjid menuturkan bahwa masjid ini dikunjungi untuk kelapangan rezeki.
“Adapun maksud dan tujuan kami serta warga lain yang berkunjung kesini untuk meminta keselamatan, keberkahan dan kelapangan rezeki,” pungkasnya.
Citizen Journalist : Lisawati Kano (Mahasiswi KPI Semester V)