Terkini, Makassar – PSM Makassar kembali menghirup udara segar usai Komite Banding PSSI membatalkan sanksi pengurangan poin yang sebelumnya dijatuhkan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Dengan keputusan ini, Juku Eja melesat ke posisi kedelapan klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi 27 poin.
Komdis PSSI sebelumnya menjatuhkan hukuman berat kepada PSM Makassar berupa kekalahan Walkover (WO) dan denda Rp90 juta. Sanksi ini dijatuhkan akibat insiden penggunaan 12 pemain dalam pertandingan melawan Barito Putera pada pekan ke-16 Liga 1, Minggu, 22 Desember 2024.
Insiden tersebut memicu polemik di kalangan pecinta sepak bola, menimbulkan pertanyaan serius tentang manajemen pertandingan oleh PSM.
Namun, PSM Makassar tidak tinggal diam. Merasa dirugikan, manajemen klub langsung mengajukan banding ke Komite Banding PSSI. Banding tersebut membuahkan hasil positif setelah Komite Banding memutuskan untuk membatalkan seluruh sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis.
Keputusan Komite Banding
- Isi Surat Perintah Untuk Prof Farida Ambil Alih Kendali UNM: Prof Karta Jalani Pemeriksaan Disiplin Berat
- Bobol Konter HP di Jeneponto, Pelaku Ditangkap di Makassar
- Wali Kota Munafri Tinjau Lokasi Barombong, Siapkan Solusi Pembebasan Lahan Jembatan Baru
- Astra Motor Racing Team Kembali Tunjukkan Konsisten LSI Podium di Final Mandalika Racing Series 2025
- Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Pembekalan Kepada Operator SPBU
Pembatalan sanksi resmi dituangkan dalam Surat Keputusan Komite Disiplin PSSI nomor 073/L1/SK/KD-PSSI/XII/2024 tanggal 29 Desember 2024. Keputusan ini didukung oleh Surat Keputusan Komite Banding PSSI nomor 003/KEP/KB/BRI-LIGA 1/I/2025. Dalam keputusan tersebut, disebutkan bahwa permohonan banding dari PSM Makassar diterima sepenuhnya.
“Menerima permohonan banding yang diajukan oleh klub PSM Makassar untuk seluruhnya,” tulis pernyataan resmi PSM Makassar di akun Instagram mereka pada Kamis, 9 Januari 2025.
Dampak pada Klasemen Liga 1
Dengan pembatalan sanksi ini, posisi PSM Makassar di klasemen Liga 1 kembali terkerek ke posisi keenam. Juku Eja kini mengoleksi 27 poin dari hasil enam kemenangan, sembilan kali imbang, dan hanya dua kali kalah. Sebaliknya, Barito Putera harus merosot ke posisi 15 dengan hanya 12 poin hasil dari dua kemenangan, enam kali imbang, dan sembilan kekalahan.
Kemenangan atau Preseden Buruk?
Meski menjadi kabar baik bagi PSM, keputusan ini menimbulkan perdebatan di kalangan pecinta sepak bola. Banyak yang mempertanyakan mekanisme pengawasan pertandingan yang memungkinkan terjadinya insiden 12 pemain di lapangan. Apakah ini murni kesalahan teknis atau ada faktor lain yang lebih sistemik?
“Keputusan Komite Banding memberikan angin segar bagi PSM, tetapi juga menjadi tamparan bagi pengelolaan Liga 1. Bagaimana mungkin insiden seperti ini terjadi di kompetisi profesional?” tanya Ramli, pengamat sepak bola.
Sementara itu, manajemen PSM Makassar memilih untuk fokus pada pencapaian berikutnya di Liga 1. Namun, insiden ini menyisakan pekerjaan rumah besar bagi PSSI, khususnya dalam meningkatkan profesionalisme dan integritas dalam pengelolaan liga.
Keputusan pembatalan sanksi ini menjadi momen penting bagi PSM Makassar, tetapi juga menjadi refleksi serius bagi sepak bola Indonesia. Apakah ini langkah menuju keadilan, atau justru memperlihatkan celah dalam sistem pengelolaan kompetisi?
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
