Rocky Gerung Sebut Akal Sehat dan Keadilan ‘Tewas’, ini Obatnya
Komentar

Rocky Gerung Sebut Akal Sehat dan Keadilan ‘Tewas’, ini Obatnya

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Pengamat Politik Indonesia Rocky Gerung menyebutkan jika saat ini Indonesia penuh dengan duka, hal ini disebabkan karena menurutnya akal sehat dan keadilan telah tewas.

Dalam pembicaraannya di Forum News Network (FNN) yang ditayangkan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, dia membahas mengenai kedukaan yang sedang terjadi

Terkait dengan kedukaan yang sedang dialami, Rocky Gerung menyampaikan jika obatnya hanyalah dengan melakukan perubahan pada sistem perpolitikan di Indonesia.

Dengan adanya perubahan pada politik di Indonesia, dia menyampaikan jika ini akan menjadi harapan baru dalam menyembuhkan duka.

“Ya ada duka. Yang tewas itu justru akal sehat, yang tewas itu adalah harapan, yang tewas itu adalah keadilan. Jadi duka semacam itu obatnya cuman satu yaitu perubahan politik”, kata Rocky Gerung dikutip pada, Minggu 29 Januari 2023.

Rocky Gerung Sebut Akal Sehat dan Keadilan ‘Tewas’, ini Obatnya
DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Kendati demikian, Akademisi ini menyebut jika saat ini masih ada halangan untuk menerbitkan harapan baru atas duka yang terjadi.

Kesulitan dalam menyebuhkan duka disebutkan Rocky Gerung bahwa berasal dari orang-orang yang ingin memperpanjang kekuasaan hingga lapisan paling bawah pemerintahan.

“Jadi itu yang sebetulnya jadi pembicaraan di semua sudut kota. Perubahan politik adalah upaya untuk segera mengobati duka ini itu yang saya kira terus diucapkan melalui forum FNN ini”, ujarnya.

“Bahwa Indonesia harus menerbitkan kembali harapan. Jadi ini yang agak sulit karena justru harapan itu dicegah oleh mereka yang ingin memperpanjang kekusasaan bahkan sampai ditingkat desa pun ada upaya untuk memperpanjang kekuasaan. Jadi duka politik itu dari istana sampai ke desa”, sambungnya.

Selain itu, Rocky Gerung dalam forum FNN yang dipandu oleh jurnalis senior Hersubeno Arief juga sempat menyinggung mengenai pemimpin daerah yang diangkat bukan dipilih oleh rakyat.

Dia menyebut jika pemimpin daerah diangkat, maka secara otomatis pemimpin terpilih hanya akan patuh pada orang yang menjadikannya pemimpin atau yang mengangkatnya.

“Kalau pak Tito bilang saya jamin bahwa kepala daerah itu tidak akan korup. Oleh karena itu pemimpin-pemimpin daerah itu harusnya dipilih bukan diangkat, itu baru masuk akal. Kalau diangkat itu artinya yang terangkat akan hanya peduli atau hanya hormat kepada yang mengangkat”, kata Rocky Gerung.

Hal ini kata Rocky Gerung punya konsekuensi tersendiri karena akan menstigma pemimpin yang diangkat bahwa hanya patuh terhadap orang yang memberinya kekuasaan.

“Nah di situ timbul arogansi-arogansi adalah anak sah dari korupsi. Begitu ada arogansi maka diatasnya sebetulnya ada sensasi untuk korup tanpa harus mempertanggung jawabkan kepada DPRD kan itu konsekuensinya”, imbuhnya.