Sampaikan Sambutan di Sidang Terbuka Senat Wisuda ke-146 Unsoed, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI Beri Kiat Hadapi ‘Dunia Nyata’
Komentar

Sampaikan Sambutan di Sidang Terbuka Senat Wisuda ke-146 Unsoed, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI Beri Kiat Hadapi ‘Dunia Nyata’

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Dikutip dari unsoed.ac.id, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali melepas alumninya untuk berkarya di berbagai bidang, pada Sidang Terbuka Senat Wisuda Doktor ke-17, Pascasarjana ke-78, Profesi ke-61, Sarjana Ke-146, Diploma Tiga ke-125 Unsoed periode September 2022. Wisuda berlangsung selama dua hari (12–13 September 2022) secara luring di Gedung Graha Widyatama Prof.Rubijanto Misman Unsoed.

Pada periode ini, Unsoed mewisuda 2.035 putra putri terbaiknya yang terdiri dari 10 doktor, 121  magister, 146 orang dengan sebutan profesional, 1.462 sarjana, dan 296 ahli madya. Dari jumlah tersebut, 1.012 orang diantaranya dinyatakan lulus dengan pujian (cumlaude).

Sampaikan Sambutan di Sidang Terbuka Senat Wisuda ke-146 Unsoed, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI Beri Kiat Hadapi ‘Dunia Nyata’
(Sumber: Universitas Jenderal Soedirman YouTube Channel)

Ketua Umum Keluarga Alumni Unsoed, Bapak Astera Primanto Bhakti yang juga merupakan Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Republik Indonesia dalam sambutan secara virtual menyampaikan selamat kepada Unsoed yang secara konsisten mendidik mahasiswa sehingga dapat menciptakan generasi-generasi pembangun bangsa Indonesia yang luar biasa.

Beliau menyampaikan, “Tantangan perguruan tinggi adalah bagaimana perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi melalui baik perguruan tingginya sendiri maupun para alumni di dalam membangun bangsa Indonesia”.

Momen ini merupakan salah satu capaian luar biasa hasil dari kerja keras luar biasa rektor dan jajarannya. Tantangan terbesar perguruan tinggi adalah bagaimana kontribusi Unsoed dan alumninya dalam membangun bangsa Indonesia.

Baca Juga

Beliau juga menyampaikan bahwa sebagai wisudawan, patut berterima kasih kepada kampus yang telah memberikan berbagai materi dan persiapan bagi wisudawan agar dapat menempuh jenjang yang lebih tinggi dalam kehidupan nyata di tengah kondisi global yang luar biasa dimana terdapat pandemi COVID-19.

Kemudian ada kontrolable yakni varian omicron yg memberikan dampak cukup kurang signifikan. Ditambah kondisi geo politik yakni perang antara Ukraina dan Rusia yang mengakibatkan perubahan tatanan dunia terutama dari segi tatanan supply dan demand pangan serta transportasi.

Berbagai gejolak tersebut merupakan suatu tantangan yang berat. Namun, bukan berarti ini tidak bisa diatasi. Di tengah kondisi perekonomian yang punya tantangan luar biasa, selalu ada suatu kesempatan. Adanya keterbatasan suplai pangan dan juga energi tentu tetap membuat suatu peluang untuk bagaimana bisa menyediakan pangan alterntif dan energy alternative.

Peran dunia perguruan tinggi dan khususnya para alumni ini menjadi sangat besar. Beliau menyampaikan Unsoed merupakan universitas yang dikaitkan dengan pembangunan desa ini, mempunyai kekuatan yang luar biasa dari sisi bagaimana memperkuat ketahanan pangan dan energy

Selaras dengan hal tersebut, sebagai alumni perguruan tinggi, banyak hal-hal yg dapat dilakukan seperti kreasi baru dalam menciptakan lapangan kerja dari pengolahan bahan-bahan pangan yang selama ini belum maksimal. Ini merupakan suatu kesempatan bagi para wisudawan dan juga universitas untuk dapat bekerja sama secara bahu membahu memikirkan kebijakan-kebijakan ataupun juga riset penelitian yang menudukung hal ini.

Oleh karena itu, ini merupakn suatu tantangan sekaligus kesempatan. Sebagai wisudawan, pasti akan masuk ke dalam ‘dunia nyata’ di mana yang paling penting adalah harus tahu pasti bagaimana kekuatan daripada diri masing-masing.

Banyak daripada wisudawan yang sudah punya rencana akan bekerja bahkan ada yang sudah mulai bewiraswasta. Untuk itu, perlu memahami kekuatan dalam diri misalnya dengan assessment diri.

Pertama, harus tahu kelemahan diri karena dalam perkembangan saat ini, dimana masuk ke dalam industri 4.0 atau society 4.0, dimana keterkaitan Artificial Inteligence (AI) dan kehidupan ini makin erat maka diperlukan inovasi-inovasi yang luar biasa dari berbagai segi bidang ilmu.

Untuk itu, perlu memahami kelebihan dan kelemahan diri. Kemudian, petakan bagaimana selanjutnya akan melangkah sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan dan terpenting adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan izin Tuhan, maka dengan mudah akan masuk ke dalam ‘dunia nyata’ yang sesuai dengan kebutuhan dan juga fit dengan apa yang dimiliki sehingga kelemahan yang sebelumnya merupakan kendala, bisa diminimalisisr sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik.

Ketua Umum KA Unsoed juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang memasuki jenjang yang baru, dimana segala atribut sebagai mahasiswa berakhir pada saat diwisuda. “Ini bukan suatu akhir dari perjalanan, ini justru merupakan suatu awalan yang tentunya harus diisi, atau direncanakan dan dipersiapkan dengan baik.”, ungkapnya.