Sempat Ditawari Gabung di Koalisi KIB, PKS Tetap Milih Bersama Nasdem dan Demokrat
Komentar

Sempat Ditawari Gabung di Koalisi KIB, PKS Tetap Milih Bersama Nasdem dan Demokrat

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman membenarkan partainya sempat ditawari untuk gabung di koalisi KIB. Namun, dia tetap memilih bersama Nasdem dan Demokrat.

Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman mengatakan partainya tetap ingin menjajaki koalisi lebih dulu dengan Nasdem dan Demokrat.

Sebelumnya PKS sempat dibujuk oleh Partai Golkar untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.

Dia mengklaim pihaknya tidak tertarik untuk bergabung dengan KIB. Sebaliknya PKS berharap agar Golkar tertarik bergabung bersama koalisi perubahan yang tengah dijajaki bersama Nasdem dan Demokrat.

“Jadi memang koalisi ini diinisiasi oleh tiga partai. Jadi kalau kita bicara backbone ya memang tiga pantai ini. Tapi kita semua berkeyakinan bahwa mengelola Indonesia ini tidak mungkin dengan hanya kita saja,” ucap Sohibul.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Makanya kita terbuka dengan kehadiran teman-teman kita dari partai yang lain. Adapun nanti formatnya seperti apa, ya tentu kita akan bicarakan,” sambungnya.

“Tapi bahwa yang ketiga ini merupakan backbone yang merupakan inisiator dari koalisi perubahan ini,” tambahnya. 

Selain itu Sohibul menegaskan kedekatan antara PKS dengan Nasdem dan Demokrat tak menutup komunikasi politik dengan parpol lain. 

Dia mengaku PKS juga telah berkomunikasi dengan Partai Perindo. Seperti yang diketahui poros koalisi yang sudah terbentuk sejauh ini adalah koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa serta Koalisi Indonesia Bersatu alias KIB. 

Sementara itu, PDIP Perjuangan hingga kini belum menentukan langkah politiknya terkait pembentukan koalisi menuju Pilpres 2024.

Begitupun dengan PKS, Nasdem, dan Demokrat, hingga kini juga belum resmi mendeklarasikan koalisi perubahan.
 
Diduga salah satu hambatannya adalah belum adanya kesepakatan soal sosok cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024. [YouTube Kompas.com]