Terkini.id, Jakarta – Pengusaha Garibaldi Thohir atau Boy Thohir sindir generasi milenial atau anak muda yang mau cepat kaya secara instan. Ia juga menilai, ketika jatuh terlalu dalam maka akan sulit bangkit.
“Karena segala sesuatu ada prosesnya. Satu-satu, takutnya kalau mau instan mau cepat-cepat kaya, ada ponzi scheme, ada apa segala macam. Jatuh. Kalau sudah jatuhnya dari tinggi ke bawah susah,” kata Boy dikutip CNN Indonesia, Senin 2 Mei 2022.
Ia menilai, semua hal memiliki prosesnya masing-masing. Sebab, hasrat untuk cepat kaya ditakutkan dapat menjadikan anak muda jatuh dan kesulitan untuk bangkit.
“Kalau kita satu-satu istilah saya kalau jatuhnya nggak terlalu dalam kita bangkit lagi. Saya juga begitu, jatuh bangun, jatuh bangun. Ibaratnya teori saya, 9 kali jatuh harus 10 kali bangun. Jadi kita menata itu satu-satu. Kalau terlalu dalam recover-nya susah gitu loh,” ujar dia.
Boy pun mengaku lebih condong pada saham ketimbang investasi aset digital kripto yang sekarang ini tengah populer di kalangan generasi milenial atau anak muda.
Pendapatnya itu diungkapkan Boy karena dirinya adalah tipe orang yang konservatif. Biy juga menjelaskan bahwa kripto bukan bagian dari dunianya.
“Saham kan masih bisa lihat perusahaannya, performance-nya, track record-nya. Kripto ini sesuatu yang memang saya nggak ngerti. Tentunya high risk high return. Untuk itu saya lebih hati-hati saja,” jelas Boy.
Oleh sebab itu, Boy mengungkapkan, dirinya tidak membeli dan menanam modal dalam instrumen digital tersebut.
Selain itu, dirinya berpesan supaya generasi milenial atai anak muda tidak mudah tergoda mimpi untuk cepat kaya secara instan. Walaupun, peluang untuk cepat banyak diramaikan di media sosial.
“Saya nggak. Nggak main kripto. Kita tuh jangan melihat Elon Musk begini-begini. Kita nggak tahu Elon Musk ruginya juga berapa banyak,” ucap dia.