Terkini.id, Jakarta – Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menanggapi Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang membeberkan alasan partainya tak mau berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik berkomentar soal Immanuel Ebenezer alias Noel yang dipecat dari anak perusahaan BUMN usai menjadi saksi meringankan dalam sidang terdakwa teroris, Munarman.
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menanggapi Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyatakan bahwa nantinya Susilo Bambang Yudhono (SBY) bisa ikut berlaga kembali di Pilpres apabila aturan soal masa jabatan Presiden diubah.
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menanggapi laporan Tempo soal adanya pihak dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan Kantor Staf Presiden (KSP) yang mengkaji wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu melalui Laboratorium Indonesia 2025.
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menanggapi politisi PDIP, Arteria Dahlan yang meminta Kajati dipecat karena memakai bahasa Sunda dalam rapat dipecat.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengomentari soal Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan DPR dan Pemerintah untuk memperbaiki UU Cipta Kerja dalam jangka waktu 2 tahun ke depan.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik menanggapi netizen yang menyinggung perkataan lama Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tak sedikit-sedikit berobat ke luar negeri.
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menanggapi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang bercerita bahwa Presiden AS (Amerika Serikat), Joe Biden memuji Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik menganggapi sindiran netizen soal mengapa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak pernah terpilih untuk memimpin G20.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik melontarkan sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyentil sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).