Terkini.id, Jakarta – Belum lama ini ratusan kader Demokrat DKI Jakarta dikabarkan berniat untuk keluar dari partai karena kecewa dengan proses Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat DKI Jakarta.
Dengan kecewanya sejumlah kader Demokrat Jakarta, semakin menambah daftar masalah atas Musda Partai Demokrat yang sebelumnya juga terjadi di sejumlah daerah lainnya dibawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Semakin membuktikan bahwa demokrasi ala AHY dianggap tidak memberikan rasa keadilan bagi semua kader Partai Demokrat terutama pendukung calon ketua DPD,” ucap Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, pada Kamis 3 Februari 2022.
Menurut Fernando, hal tersebut menunjukkan ketidakmampuan AHY dalam menjalankan demokrasi dan memimpin Demokrat.
“Saya memperkirakan akan ada lagi daerah-daerah yang akan kecewa atas proses musyawarah daerah, dan juga musyawarah cabang mengakibatkan mundurnya kader-kader Partai Demokrat di daerah,” sambungnya.
- Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, AHY Sebut Nama Indonesia Tercoreng di Mata Dunia!
- AHY Pakai Payung Demokrat Payungi Surya Paloh saat Silaturahmi
- Sederet Tokoh dan Pejabat Hadir di Konser Dewa 19 di JIS
- Bulan Ini, AHY Dijadwalkan Bakal Lantik 3 Ribu Pengurus Demokrat se-Sulsel
- Insiden 894 Korban Jiwa Petugas Pemilu 2019, AHY: Jangan Terulang Lagi
Tak hanya itu, Fernando juga mengaitkan kekecewaan kader atas Musda dengan Muscab (musyawarah cabang) yang lebih melibatkan lebih banyak kader.
“Bagaimana mau bermimpi menang pemilu dan AHY sebagai Presiden, sedangkan kader-kader Partai Demokrat banyak yang dikecewakan dan mundur,” ujar Fernando.
Lebih lanjut, Fernando pun mengusulkan AHY untuk mundur dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat demi masa depan partai yang lebih baik.
“Kalau AHY tetap bertahan, kemungkinan Partai Demokrat akan sulit lolos parlementery threshold pada pemilu 2024 yang akan datang,” tandasnya.
Diketahui, ratusan kader Demokrat DKI Jakarta mengancam mundur dari partai atas dasar kecewa dengan proses Musda Demokrat DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Kepala Bakomstra DPD Partai Demokrat DKI Sanusi, dan Anggota BPOKK DPD Partai Demokrat DKI, Ita.
“Atas semua dugaan kecurangan dan perbuatan tidak terpuji yang terjadi pada Musda PD DKI Jakarta, sebagai Kader Partai Demokrat Kami mengetuk hati dan meminta kepada Dewan Kehormatan Partai untuk segera mengambil langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk meluruskan keputusan yang diambil berdasarkan data yang tidak sah,” kata Sanusi, Selasa 1 Februari 2022.
“Ini dilakukan menjaga marwah Ketua Umum dan Partai Demokrat,” lanjutnya.