Terkini.id, Jakarta – Pada Kamis malam, 25 Februari 2021, pegiat media sosial Denny Siregar kembali membagikan sindiran pedas melalui akun media sosial Twitter miliknya @Dennysiregar7 hingga bawa-bawa perihal onani.
Kali ini ia menyindir oknum-oknum tertentu yang hendak melaporkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkait kerumunan yang tercipta di saat kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa, 23 Februari 2021 lalu.
Dilansir dari KOMPAS.com, kedatangan Presiden Jokowi ke NTT, yaitu dalam rangka kunjungan kerja.
Jokowi dan rombongan dilaporkan bertolak dari Jakarta pada Selasa pagi untuk meninjau lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah kemudian bergerak ke Sikka guna meresmikan Bendungan Napun Gete.
Diketahui bahwa kerumunan warga akhirnya terjadi di Sikka di mana para warga tampak berkumpul dengan antusias untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo.
- Denny Siregar Prediksi Prabowo Subianto Akan Gandeng Gibran Rakabuming Sebagai Cawapres
- Polisi Tak Temukan Proyektil Penembakan Bahar Smith, Denny Siregar: Drama Zonk
- Prediksi Denny Siregar: Pilpres 2024 Hanya Ganjar Vs Prabowo, Anies Makin Lemah
- Denny Siregar: Mau Ibadah Natal Aja Susah, Nabi Pasti Nangis!
- Cuitan Denny Siregar Tuai Sorotan, Monica: Prediksi Gelandangan, Bangkrut Dia!
Hal itu terekam dalam berbagai video yang kemudian beredar luas di tengah masyarakat hingga muncullah oknum-oknum yang hendak melaporkan aksi kerumunan tersebut.
Oleh karenanya, Denny Siregar yang tampak gemas pun mencuitkan sesuatu di akun Twitternya terkait masalah pelaporan orang nomor wahid di Indonesia itu.
“Sebenarnya mereka tau, melaporkan @jokowi dalam tugasnya sebagai kepala negara yang berkunjung ke NTT dan disambut dengan cinta oleh warganya itu lemah secara hukum,” tulisnya.
“Tapi seperti yang sudah-sudah, mereka suka banget onani, memuaskan pikiran mereka sendiri. Gak lecet apa?” lanjutnya kemudian.
Denny tidak menyebutkan secara spesifik oknum mana yang ia maksud dengan penggunaan kata “mereka” dalam cuitannya.
Akan tetapi, baru-baru ini dilansir dari detik.com, Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan (KMAK) diketahui menyambangi Bareskrim Polri untuk melaporkan peristiwa kerumunan warga saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hanya saja, polisi tak menerbitkan laporan polisi (LP) atas aduan yang diajukan KMAK tersebut.
“Kami sangat kecewa kepada pihak kepolisian yang tidak mau menerbitkan laporan polisi (LP) atas laporan kami terhadap terduga pelaku tindak pidana pelanggaran kekarantinaan kesehatan, yakni sang Presiden,” ujar Kurnia melalui keterangan tertulis pada hari Kamis, 25 Februari 2021.