Terkini.id, Jakarta – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Veronica Koman mengatakan bahwa hanya segelintir orang Papua yang pro pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Veronica Koman, inilah yang menjadi alasan negara gencar menampilkan orang-orang Papua pro-NKRI tersebut.
Akibatnya, lanjut Veronica, orang-orang di luar Papua menyangka bahwa segelintir orang Papua ini adalah mayoritas.
“Orang Papua pro-NKRI itu cuma segelintir, sehingga mesin negara menampilkan orang-orang ini di media sekencang-kencangnya,” katanya melalui akun Twitter pada Minggu,10 Oktober 2021.
“Sehingga orang di luar Papua taunya yang segelintir ini sebagai mayoritas. Makanya yang muncul di media orangnya itu-itu aja—dan mereka di-bully oleh OAP kebanyakan,” tambahnya.
- Veronica Koman Sayangkan Pertemuan LGBT Batal Digelar di Jakarta, Singgung Kelompok Konservatif
- Indonesia Kecam PBB soal Tudingan Intimidasi, Veronica Koman: Menyesatkan
- Terungkap! Ditemukan Bukti Baru Kasus Teror Rumah Orang Tua Veronica Koman
- Rumah Orang Tua Veronica Koman Diteror Bom, Terduga Pelaku Tertangkap CCTV Pakai Jaket Ojol
- Benda Diduga Bom Meledak di Kediaman Ortu Veronica Koman, Peneror Tinggalkan Pesan Ancaman
Ditelusuri Terkini.id, pernyataan Veronica Koman mengundang pro dan kontra di kalangan netizen.
Ada yang meminta Veronica untuk membuktikan pernyataannya dengan data yang spesifik soal berapa orang Papua yang pro dan anti NKRI.
“Buktikan dengan data dong, yang pro berapa, yang kontra berapa,” kata @ikhlasul***.
Komentar itu lantas dibalas singkat oleh Veronica yang menyinggung bahwa pernyataannya itu dapat dibuktikan dengan mengadakan referendum.
“Ya makanya referendum,” balasnya.
Dalam sebuah rangkaian cuitan yang ia buat pada 7 Februari 2018 lalu, Veronica memang membahas bahwa salah satu solusi atas konflik Papua adalah referendum ulang.
Menurutnya, untuk menyelesaikan konflik di Papua, maka harus ke akar konflik, yaitu pemenuhan hak atas penentuan nasib sendiri.
“Terkait akar konflik: dialog, atau referendum ulang sebagai solusi demokratis; demi pemenuhan hak penentuan nasib sendiri eksternal,” katanya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
