Terkini, Jeneponto – Terkait kasus penembakan warga Kabupaten Jeneponto di Paniai Papua Tengah, masih menjadi bahan perbincangan bagi masyarakat Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Salah seorang warga Kabupaten Jeneponto mempertanyakan tanggung jawab negara terkait kebiadaban OPM ( dulu disebut KKB Papua) yang telah menembak mati dan membakar almarhum Rusli.
“Terkait korban penembakan oleh OPM, posisi negara atau pemerintah dimana. Harusnya ada pernyataan resmi dari negara atau pemerintah sebagai bentuk kecaman oleh OPM, dan memberi santunan kepada pihak korban penembakan sebagai bentuk kepedulian negara terhadap korban,” kata Iyan Kamaruddin, dalam salah satu grup whatsapp, Kamis, 13 Juni 2024.
Dalam grup whatsapp itu, Diana yang merupakan keluarga korban mengatakan, kekejaman OPM sudah saatnya di hentikan, pelanggaran HAM agar di tegakkan. Stop OPM.
“OPM telah melakukan serangkaian aksi kejam pembunuhan secara brutal, dan telah menjadi teror bagi masyarakat Papua itu sendiri, apalagi yang pendatang, membuat orang jadi takut dan bahkan trauma melakukan kegiatan, urusan pendidikan dan perekonomian dan kedamaian menjadi ancaman serius,” terangnya.
- Gubernur Sulsel Resmi Buka Katinting Race 2025
- Wali Kota Makassar Ajak Warga Jadikan Masjid Pusat Kegiatan Sosial dan Pendidikan Umat
- Bupati Jeneponto Kunker ke Kementerian RI, Bahas Pembangunan Pasar dan Kampung Nelayan Merah Putih
- Gubernur Sulsel Serahkan Rp20 Miliar untuk Infrastruktur dan UMKM ke Pemkab Pinrang
- Wali Kota Dorong KONI Makassar Bangun Ekosistem Olahraga Makassar yang Berkarakter dan Berprestasi
Menurutnya, tiket pemulangan jenazah pun tanggung sendiri oleh oleh keluarga korban, untuk itu dia menegaskan dimana keprihatinan Pemerintah dalam hal ini Presiden Republik Indonesia.
“Rakyat kecil macam keluarga ku itu bisa apa, selain histeris menangis, bahkan tiket pemulangan jenazah harus ditanggung sendiri. bagaimana ini kareng (pak Pj Bupati?,” tegas Diana.
Diana hanya mengharapkan kepedihan yang dirasakan bersama keluarganya digaungkan oleh awak media.
“Kalau gerakan media tidak gencar menyuarakan keberpihakannya pada warga lokal dan penghentian aksi brutal OPM, pemerintah mungkin tidak begitu peduli apalagi yang hanya menimpa rakyat jelata,” ungkap Diana.
Rekan sesama sopir almarhum Rusli pun mengharapkan agar agar Presiden Republik Indonesia turun tangan dalam memberantas KKB di Papua.
“Saya sangat mengharapkan Pemerintah dalam hal ini Presiden Republik Indonesia untuk segera mengambil tindakan dalam memberantas KKB di Papua, karena sudah banyak menelan korban, baik itu TNI, Polisi dan masyarakat sipil,” Harap Hamka.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
