Terkini.id, Jakarta – Captain dari PSM Makassar Wiljan Pluim mendapat sanksi berat dari Komite disiplin (Komdis) PSSI berupa larangan memperkuat PSM Makassar bermain selama 4 pertandingan.
Tidak sampai disitu Wiljam Pluim yang sebelumnya menerima kartu merah saat melawan Persik membuat total larangan bertanding kini menjadi 5 pertandingan.
Lebih lanjut selain larangan bertanding, hukuman juga diberikan berupa denda yang wajib dibayar oleh Wiljam Pluim.
Kehilangan sosok Wiljan Pluim memang begitu berarti buat Juku Eja, pasalnya gelandang serang ini memiliki visi bermain yang luar biasa serta kerap kali menjadi otak serang dari PSM Makassar.
Menanggapi hukuman yang diterima oleh Pluim, Pelatih PSM Makassar Bernando Tavarez menilai ini betul-betul tidak adil buat PSM Makassar.
- Erick Thohir Sebut Proses Naturalisasai Pemain Terus Berjalan dan Sudah Sampai ke Presiden
- Berikut Daftar 34 Pemain U-22 yang Dipanggil PSSI untuk TC SEA Games 2023
- Erick Thohir Resmi Jadi Ketua Umum PSSI Periode 2023-2027
- Menpora: Iwan Bule Sampai Kapan Pun Menjadi Bagian dari Sepak Bola Indonesia
- Jelang Piala Asia U-20 2023, Timnas Indonesia Terancam Tanpa 3 Pemain Naturalisasi, Kenapa?
“Ini betul-betul tidak adil buat PSM. Saya sudah lihat pertandingan semuanya. Saya tidak bisa lihat sesuai pelanggaran tersebut dan dia harus mendapat 5 hukuman tidak bertanding,” ucap Bernando Tavarez dikutip dari laman resmi PSM Makassar, Senin 12 September 2022.
Ia bahkan penasaran peraturan seperti apa yang ada di liga Indonesia ini, menurtnya sanksi tersebut tidak masuk akal.
“Saya penasaran peraturan seperti apa yang ada di liga ini, karena sanksi lima pertandingan tidak masuk akal,”ungkapnya.
Sementara itu di sisi lain, CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin menyatakan akan melakukan banding terhadap sanksi yang diterima oleh Wiljan Pluim.
“Kita akan banding terkait hal ini untuk memperjelas. Dari sudut kacamata apa mereka (PSSI) mengeluarkan sanksi itu,” ucap Munafri Arifuddin.
“Kami akan banding dengan hal yang disampaikan, karena ada beberapa hal yang tidak masuk akal, masa dia harus dihukum seberat itu. Ini tidak masuk akal,” pungkasnya.