Terkini.id, Bulukumba – Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan workshop penguatan lembaga adat di Bulukumba, Selasa 3 Desember 2019.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan eksistensi, peran dan fungsi lembaga adat.
“Serta menyusun strategi implementasi yang dijalankan secara berkesinambungan dalam upaya pembangunan komunitas adat,” kata Christriyati Ariani, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dalam sambutannya.
“Bulukumba terpilih sebagai lokasi kegiatan penguatan lembaga adat karena
konsistensi dari pemerintah daerah dan komunitas adatnya dalam menjaga keutuhan masyarakat Amatoa Kajang,” ungkap Ratna Yunnarsih, Kasubdit Komunitas Adat.
Workshop penguatan lembaga adat dibuka Bupati Bulukumba Andi M. Sukri Sappewali.
Kegiatan terdiri dari dua tahap yaitu workshop dan kunjungan lapangan.
Workshop berisi narasi perjuangan suku Kajang mendapat pengakuan serta bagaimana tindak lanjut dari pengakuan tersebut.
Sementara itu, kunjungan lapangan dilakukan untuk melihat langsung kehidupan masyarakat Kajang, bagaimana implementasi pengakuan pemerintah dan dampak pengakuan terhadap sosio-ekonomi komunitas.
Peserta workshop merupakan pemerintah daerah serta tokoh adat dari 15 daerah yang sedang dalam proses penyusunan Peraturan Daerah tentang pengakuan komunitas adat.
15 daerag tersebut diantaranya: Raja Ampat, Kepulauan Aru, Halmahera Tengah, Majene, Sumba Timur, Sikka, Lombok Timur, Lombok Utara, Hulu Sungai Tengah, Barito Utara, Murung Raya, Lampung Timur, Indragiri Hulu, Kampar, dan Tobasa.
Adapun narasumber yang dihadirkan diantaranya Bupati Bulukumba, Dinas LHK Kabupaten Bulukumba, pegiat komunitas adat, dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara.