Terkini.id, Makassar – Setiap narapidana memiliki beban psikologis yang berat atas setiap kasus dan hukuman yang menjeratnya. Tidak hanya narapidana laki-laki yang paling berat tetapi dialami pula para narapidana wanita.
Hal tersebut yang menjadi perhatian mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) sehingga terpanggil untuk melakukan pelatihan guna mengatasi beban psikologis yang dialami oleh para narapidana wanita.
Berlangsung pada Sabtu 20 April 2019 di Rutan Kelas 1 Makassar, Tim yang tergabung dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diketuai oleh Astriayanti dan kedua rekannya, Rahmatiah dan Sri Wulandari melakukan terapi melalui metode bimbingan Ekspressive Writing kepada 15 narapidana wanita.
Ekspressive Writing bagi para narapidana wanita akan dapat mengatasi masalah psikologis yang menjadi beban tersendiri bagi mereka.
Astriyanti, selaku Ketua Tim berharap bimbingan, pelatihan dan Ekspressive Writing Therapy ini mampu mengatasi tingkat stres dan trauma masa lalu dengan menulis, sehingga nantinya akan memberikan motivasi agar para narapidana wanita dapat percaya diri menatap masa depannya.
- Pembelajaran Sosiologi Berbasis Nilai Lokko Diperkenalkan di SMA 5 Makassar
- Tim PKM-RSH UNM Lakukan Riset di Kelurahan Bulutana, Tinggimoncong Gowa
- Tim PKM PM UNM Lolos Seleksi PIMNAS 2021
- Tim PKM-RE FMIPA UNM Teliti Pencegahan Covid-19 dengan Model SEIR
- PKM PNBP Biologi FMIPA UNM Resmi Digelar, Ini yang Dibahas
“Narapidana wanita akan mencurahkan apa yang dialami dan yang menjadi harapannya dalam bentuk menulis cerpen, puisi dan surat pribadi,” tuturnya.
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh perwakilan pengelola Rutan kelas 1 Makassar. Dedi selaku perwakilan pengelola rutan mengatakan dalam sambutanya bahwa kegiatan tersebut sangat kreatif dan sangat membantu pekerjaannya dalam membina psikologi narapidana dengan bentuk menulis karya tulis.
“Kegiatan ini sangat membantu kami selaku pengelola rutan, bahkan kegiatan ini yang paling kreatif yang pernah ada karena di samping mengatasi psikologis narapidana wanita juga dapat menghasilkan karya tulis sebagai bentuk pemberdayaan minat dan bakat dari narapidana wanita,” kata Dedi.
Harapan Tim PKM UNM
Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada April hingga Juni 2019, dan disupport langsung oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti).
Pada kegiatan tersebut, Astriyanti dan rekan-rekannya awalnya mengumpulkan data dan meyusunan materi, kemudian melakukan pelatihan dan pendampingan.
Kegiatan ini diakhiri dengan panggung ekspresi yakni pembacaan karya dan pemberian apresiasi bagi para peserta, serta penerbitan buku hasil karya para narapidana wanita.
Dengan karya buku dan artikel hasil kegiatan tersebut, Tim PKM UNM berharap dapat menjadi salah satu metode penanganan narapidana di setiap Rutan maupun Lapas di Indonesia.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.