Terkini.id, Makassar – Sebagai bentuk komitmen melakukan screening (penapisan) terhadap potensi sebaran Covid-19, Universitas Hasanuddin secara konsisten mengambil tindakan-tindakan yang dibutuhkan.
Selama tiga hari digelar rapid test massal untuk seluruh dosen.
Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof Nasaruddin Salam mengatakan, kegiatan rapid test ini merupakan bagian dari upaya Unhas untuk menjadikan kampus Unhas sebagai kawasan bersih dari Covid-19.
“Kita konsisten melakukan screening atau penapisan. Ini merupakan bentuk komitmen Unhas untuk menjadikan bagian dari solusi. Setelah sebelumnya kita menggelar rapid test massal yang diikuti oleh dua ribuan tenaga kependidikan, kali ini dilanjutkan dengan rapid test untuk dosen,” kata Nasaruddin.
Selama tiga hari kegiatan rapid test, seribu lebih dosen ikut berpartisipasi. Sebagian dosen tidak dapat hadir karena beberapa alasan.
- Taufan Pawe Pimpin Doa Untuk Korban Bencana Sumatera Aceh Pada Puncak HUT Gokar Ke-61
- Wujud Asta Cita, PT Vale Dukung Pengembangan Politeknik Sorowako
- Heriwawan Salurkan Bantuan Bibit Jagung ke Petani di Sinjai
- Update Penanganan Tim Medis Pemprov di Sumatera dan Aceh, Evakuasi Pasien Berlangsung Intensif
- Christmas Lights On 2025 di Claro Makassar, Wujud Kebersamaan Sambut Natal Bersama Anak Panti Asuhan
Umumnya karena alasan kesibukan di luar kampus. Saat ini, Unhas memang sedang dalam masa semester antara, sehingga tidak ada kegiatan akademik di dalam kampus.
Hingga akhir pelaksanaan, masih ada beberapa dosen yang datang dan meminta untuk rapid.
Namun karena waktu yang terbatas, maka tim Rapid Test dari Rumah Sakit Daya yang telah bertugas selama tiga hari tidak dapat lagi melayani.
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah mengatakan, kegiatan rapid test ini merupakan wujud konsistensi Unhas untuk menjadi bagian dari solusi.
Hal ini juga merupakan pesan Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu yang selalu dikemukakan pada setiap kesempatan.
“Kita tahu bahwa jika melakukan rapid test, ada potensi ditemukan hasil reaktif, dan positif. Ini tentu mempunyai resiko bagi reputasi lembaga. Tapi bagi Unhas, yang paling penting adalah melakukan penapisan, mencari yang terpapar agar dapat dipisahkan dan disembuhkan, sambil kita mengambil langkah-langkah pencegahan lanjutan,” kata Suharman.
Dari hasil rapid test untuk dosen Unhas, sebanyak 19 orang ditemukan reaktif. Rinciannya adalah:
Hari I sebanyak 8 orang reaktif, yang berasal dari FISIPOL 4 orang, Fakultas Ilmu Budaya 2 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Hukum masing-masing 1 orang;
Hari II sebanyak 6 orang reaktif, berasal dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan 2 orang, serta Fakultas Hukum, Fakultas Keperawatan, Fakultas MIPA, dan Fakultas Farmasi masing-masing 1 orang)
Hari III sebanyak 5 orang reaktif, berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat 3 orang, dan Fakultas Teknik 2 orang.
Dosen-dosen yang menunjukkan hasil rapid test reaktif selanjutnya melakukan pengambilan sampel swab di lokasi rapid test, GOR Unhas Tamalanrea. Mereka melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil test PCR.
Salah seorang dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang merupakan ahli epidemiologi Unhas, Prof Ridwan Amiruddin, salah satu yang menunjukkan hasil reaktif. Ridwan secara terbuka mengumumkan hasil ini pada akun Facebook.
“Hasil rapid test reaktif, menunggu hasil PCR. Mohon do’anya. Saya baik-baik saja dan isolasi mandiri. Saya OTG. Ketat protokol,” tulis Ridwan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
