“Aksi dokkes polrestabes makasar membantu peserta aksi/korban luka terkena batu akibat aksi rusuh di UNM dan pengakuan korban dibayar Rp 100.000 untuk ikut aksi dan melempar batu,” demikian keterangan tertulis dalam video itu, dikutip terkini video yang beredar.
Sementara saat diinterogasi aparat, pemuda itu mengaku diberikan uang Rp 100 ribu tersebut saat dirinya sudah berada di lokasi aksi demo itu.
“Dikasih ko tadi uang sebelum pergi atau sudah di lokasi?” tanya petugas.
“Di lokasi pak,” jawab pemuda itu.
Petugas pun menanyakan berapa jumlah uang yang diberikan kepada pemuda itu untuk mengikuti aksi demonstrasi tersebut.
- Dari Morowali Hingga Kolaka, PT Vale Buktikan Kontribusi Besar untuk Penguatan Sektor Kesehatan
- Wali Kota Makassar Sambut Positif Program Pabrik Es dan Pengolahan Ikan di Pulau Barrang Caddi
- Sejumlah Tokoh Nasional Hadir di Mukernas KKSS di Makassar
- Wali Kota Makassar Lantik 6.936 PPPK Tahap II dan Paruh Waktu
- Wakil Wali Kota Makassar Dorong Perempuan Ikut Deteksi Dini HPV DNA Gratis dari Kemenkes
“Berapa per orang?” tanya lagi aparat.
“Seratus (Rp 100 ribu),” jawab pria itu.
Kemudian, pemuda yang dalam kondisi terluka dan sedang diobati oleh dokter Polrestabes Makassar itu mengaku diberi uang Rp 100 ribu untuk melempari polisi dan membuat kericuhan di aksi demo itu.
“Apa disuruhkan ko?” tanya aparat.
“Lempari polisi. Pakai batu,” jawab pemuda massa pendemo itu.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
