Terkini.id, Jakarta – Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta (KJW), Andi Sinulingga menilai bahwa Ketua Umum Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha dkk mempolitisasi mayat Nenek Hindun.
Andi Sinulingga pun mengecam keras hal ini. Ia menilai bahwa tindakan Giring Ganesha dkk adalah sebuah tindakan bengis.
Ia mengatakan hal ini sebagai tanggapan terhadap cuitan Giring Ganesha yang menilai bahwa almarhum Nenek Hindun adalah korban jahatnya politik identitas dan politisasi agama.
Untuk diketahui, masalah almarhum Nenek Hindun ini ramai dibicarakan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu.
Nenek Hindun dikabarkan ditolak disalatkan oleh warga karena mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, lawan Anies Baswedan dalam Pilgub 2017.
- Ketum PSI Berikan Tips Hubungan Langgeng kepada Kaesang dan Erina, Jangan Cek HP Pasangan
- Ganjar Pranowo Siap Nyapres, Giring Ganesha: Bagus, Memang Sudah Seharusnya
- Giring PSI Yakin Capai 10 Juta Suara: Harus Dong! Jauh di Atas Ambang Batas
- Ketua PSI Angkat Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Sebagai Anak Asuh
- PSI Deklarasi Ganjar Pranowo Jadi Capres, Cuitan Giring Ganesha Jadi Sorotan
“Nama jalan (alm) nenek Hindun ini lebih tepat untuk diperjuangkan menjadi nama jalan baru di Jakarta untuk mengingatkan kita ada seorang warga yang menjadi korban jahatnya Politik Identitas dan Politisasi Agama,” kata Giring Ganesha melalui akun Twitter @Giring_Ganesha, seperti dikutip Terkini.id pada Sabtu, 26 Juni 2022.
Andi Sinulingga lantas membalas bahwa jenazah Nenak Hindun diurus oleh tim Anies Baswedan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra.
“Nenek hindun sudah wafat, jenazahnya yang urus timnya Anies, yang sholatin, yang bawa ke kuburan timnya Anies dari PKS dan Gerindra,” kata Andi Sinulingga.
“Sementara Giring Ganesha dkknya tak berbuat apa-apa atas mayat tsb, malah selalu mempolitisir mayat nenek hindun terus menerus. Sungguh bengis kalian,” lanjutnya.
Untuk diketahui, pihak kepolisian telah membantah kabar yang beredar ada warga menolak untuk menyalatkan jenazah nenek Hindun binti Raisman (78).
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Iwan Kurniawan hal tersebut sudah ditanyakan langsung oleh pihak keluarga.
“Saya sudah konfirmasi sendiri ke pihak keluarga (Nenek Hindun), bahwa tak ada penolakan di masjid,” kata Kombes Iwan pada Senin, 13 Maret 2017, dilansir dari Liputan6.