Terkini.id, Jakarta – Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, menyebut bahwa besar harapannya penangkapan Farid Okbah oleh jajaran Densus 88 Antiteror Polri tak menimbulkan isu-isu yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah publik.
Ustaz Farid Okbah, Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), ditangkap beserta salah seorang pengurus Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dugaan tindak pidana terorisme.
“Masyarakat jangan sampai juga terprovokasi dan terbawa isu-isu yang akhirnya kita menjadi kontraproduktif dan gaduh karena soal ini,” ujar Haedar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Kamis 18 November, dikutip dari CNN.
Ia menyebut pihaknya menyerahkan urusan Farid Okbah cs ini kepada kepolisian dengan harapan aparat bisa bekerja secara adil serta objektif demi menjaga stabilitas masyarakat.
“Saya percaya kepolisian akan betul-betul seksama mengatasinya,” ujar Haedar.
- Ini Lokasi Salat Idul Adha Jamaah Muhammadiyah di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa
- Buka Musda Ke-XV Muhammadiyah dan Aisyiyah, Bupati Jeneponto Bilang Ini
- Ini 22 Lokasi Salat Idul Fitri 144H Muhammadiyah di Kota Makassar
- PKB Sulsel Akan Gelar Uji Kelayakan dan Kepatuhan Bacaleg, Libatkan NU dan Muhammadiyah
- Ambo Asse Kembali Terpilih Sebagai Ketua Muhammadiyah Sulsel
“Tentu juga kita harapkan bahwa banyak potensi masyarakat kita yang positif untuk bangsa dan negara, sehingga masalah terorisme ini bisa tertangani dengan baik oleh pihak kepolisian, oleh proses pengadilan tetapi juga istilahnya supaya kolam Indonesia itu jangan sampai keruh gara-gara ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap Ustaz Fariq Okbah beserta dua rekannya, Ahmad Zain An Najah dan Anung Al Hamad. Mereka ditangkap di kawasan Bekasi pada Selasa 16 November 2021. Mereka diduga memiliki keterlibatan dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Adapun Zain An-Najah yang merupakan anggota nonaktif Komisi Fatwa MUI.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah mengklaim pihaknya tak akan memberi toleransi terhadap kegiatan yang bersifat radikal dan berafiliasi dengan kelompok teroris.
“Yang jelas saya tegaskan MUI tak tolerir kegiatan yang bersifat radikal dan berafiliasi dengan teroris. Itu penting ya. Dan tak akan hidup di dalam MUI orang yang berfikiran radikal dan teroris,” kata Ikhsan kepada CNN, Selasa 16 November 2021.