Terkini.id, Makassar – Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan menggunakan foto-foto kota lewat satelit pada malam hari untuk berbicara soal ketimpangan di Indonesia.
Ia mencatat bahwa Jakarta merupakan kota yang paling terang, sementara ketika masuk ke wilayah Sumatra menjadi titik kecil, dan saat masuk ke Indonesia Timur menjadi gelap.
Menurutnya, hal itu menggambarkan ketimpangan yang luar biasa antara daerah-daerah di Indonesia, dan Anies Baswedan berpendapat bahwa tidak perlu menggunakan statistik untuk melihat perbedaan tersebut.
“Program ke depan kita ingin melihat seluruh kota menyala pada malam hari saat dilihat dari udara,” kata Anies Baswedan saat menjadi pembicara pada Rakernas Apeksi 2023 di Gedung Upper Hills, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Kamis, 13 Juli 2023.
Di sisi lain, ia menyebut ada tiga level kebijakan publik yang perlu diperhatikan dalam menghadapi problematika Indonesia di masa depan.
- Ahok Tanggapi PDIP Usung Anies di Pilgub DKI Jakarta
- Rocky Gerung Saran ke Anies Untuk Tak Maju Dalam Pilgub Jakarta
- KPU Resmi Umumkan Pemenang Pilpres 2024, Anies Baswedan: Kita Dukung Langkah Tim Hukum!
- Anies Baswedan Sebut Kabar Dirinya Maju di Pilgub Hanya Pengalihan Isu
- Cek Fakta: Benarkah Relawan Anies Baswedan Temukan Kotak Suara Tak Tersegel di Kota Makassar?
Pertama adalah level gagasan, yang melibatkan pembuatan konsep dan ide-ide inovatif untuk menangani masalah-masalah yang ada. Kemudian, narasi harus dibuat untuk menjelaskan gagasan-gagasan tersebut kepada publik secara jelas dan terbuka.
Hal ini, kata dia, penting dilakukan agar masyarakat dapat memahami dan mendukung kebijakan yang diusulkan.
Terakhir, eksekusi atau implementasi kebijakan tersebut harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Soal Urbanisasi
Anies Baswedan pun menganggap urbanisasi sebagai sesuatu yang baik, namun ia mengkritik “Jakartanisasi” yang buruk. Ia menyoroti bahwa kemiskinan ekstrim justru terjadi di pusat pemerintahan, yaitu Jakarta, bukan di desa.
Menurutnya, ketimpangan tersebut harus ditangani dengan serius, dan perpindahan penduduk harus dilakukan dengan misi yang jelas.
“Jangan mengulangi problematika yang pernah terjadi di Jakarta,” tuturnya.
Salah satu langkah yang disarankan oleh Anies Baswedan adalah menyeimbangkan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) antara kota-kota.
Ia mencatat bahwa APBD Jakarta mencapai 77 triliun, sementara Surabaya hanya 9 triliun, dan kota-kota lainnya jumlahnya lebih kecil lagi.
Untuk mengatasi ketimpangan ini, Anies Baswedan mengusulkan agar fokus diberikan pada penyediaan pelayanan dasar seperti air, kesehatan, pendidikan, pangan, dan perumahan.
Selain itu, Anies Baswedan juga menekankan pentingnya ekonomi produktif yang berkelanjutan. Ia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi harus dilakukan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, sehingga tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.
Anies Baswedan juga menyoroti pentingnya interkonektivitas antara kota dan wilayah di sekitarnya. Ia berpendapat bahwa kolaborasi antara kota-kota dan daerah sekitarnya harus menjadi praktek yang umum dalam pengembangan perkotaan.
Menurutnya, hal ini dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperkuat konektivitas infrastruktur, dan membangun sinergi antara daerah-daerah.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
