Terkini.id, Kabul – Bahas pemerintahan baru Afghanistan, Taliban temui mantan presiden Hamid Karzai. Guna membahas pemerintahan baru di Afghanistan, anggota senior Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar, bertemu dengan mantan presiden Afghanistan periode 2001-2014, Hamid Karzai untuk membahas struktur pemerintahan baru di negara itu.
AFP via CNNIndonesia, Kamis 19 Agustus 2021, melaporkan dalam pertemuan pada Rabu 18 Agustus 2021, juga dihadiri utusan perdamaian utama pemerintah sebelumnya, Abdullah Abdullah demi menjamin kelancaran transisi kekuasaan.
The Guardian memberitakan, saat ini Hamid Karzai memang menjadi pemimpin upaya untuk memastikan peralihan kekuasaan secara damai lantaran Presiden Ashraf Ghani kabur ke Uni Emirat Arab (UEA) sejak awal pekan.
Sementara itu, Juru Bicara Taliban Wahedullah Hashimi menjelaskan, Afghanistan kemungkinan akan diperintah satu dewan dari kelompok tersebut.
Pemimpin pergerakan militan Taliban Haibatullah Akhundzada, diperkirakan akan tetap bertanggung jawab secara keseluruhan dengan jabatan setara presiden. Haibatullah Akhundzada kemungkinan bakal menjabat status presiden.
Sementara itu, pemimpin Taliban saat berkuasa pada 1996 silam, Mullah Omar akan tetap berperan di balik layar. Ia akan menyerahkan tugas-tugas kenegaraan ke satu dewan yang ditunjuk.
Struktur kekuasaan yang digambarkan Hashimi disebut akan mirip dengan saat Taliban berkuasa dari 1996 hingga 2001.
Para pemimpin Taliban diperkirakan akan menetapkan sistem pemerintahan tersebut akhir pekan ini. Kendati sistem pemerintahan belum jelas, Hashimi menegaskan mereka tidak akan menerapkan demokrasi.
“Tidak akan ada sistem demokrasi sama sekali karena tidak memiliki basis di negara kami,” terang Hashimi kepada Reuters.
Menurutnya, pihaknya tidak akan membahas sistem politik seperti apa yang harus diterapkan di Afghanistan lantaran sudah jelas.
“Ini adalah hukum syariah dan hanya itu!” tegas Hashimi.
Presiden Afghanistan yang kabur setelah Taliban menduduki istana kepresidenan pada Minggu lalu, Ashraf Ghani, mengaku mendukung upaya pembicaraan dengan Karzai ini.
“Saya ingin proses ini sukses,” katanya.
Sementara itu, para elite politik membicarakan sistem pemerintahan, warga Afghanistan masih menjalani keseharian dengan bayang-bayang trauma akan kekejaman Taliban saat berkuasa pada 1996 lalu.
Kali ini, Taliban memang mengklaim ingin membentuk pemerintahan yang lebih terbuka, moderat, menghargai hak asasi manusia, dan melibatkan wanita.
Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, ruas-ruas jalan di Afghanistan tampak lengang dari lalu lalang wanita. Mereka merasa tidak aman sehingga harus bersembunyi menghindari Taliban.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.