Bahtiar Maddatuang Pernah Menyandang Pimpinan PTS Termuda, Ini Prestasinya Memimpin STIE AMKOP Makassar

Terkini.id — Bahtiar Maddatuang merupakan pria kelahiran Kolaka saat ini menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP Makassar.

Ia mulai menjabat sebagai ketua sejak 2014 hingga saat ini. Bahkan ia pernah menyandang status pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Termuda di Indonesia, karena ia masih berumur 29 tahun pada awal ia menjabat.

Selama menahkodai STIE AMKOP Makassar, sudah banyak prestasi yang dicapai kampus tersebut. Sepertinya menjadikan STIE AMKOP Makassar sebagai kampus elit dan top untuk manajemen bisnis di Indonesia.

“Ini terukur, berdasarkan Kementerian Disdik, tahun lalu kita yang terbaik, kalau tahun ini kita masuk tiga besar. Artinya secara peningkatan kita sudah masuk kategori salah satu kampus terbaik untuk manajemen bisnis di Indonesia,” kata Bahtiar Maddatuang, ditemui di ruang kerjanya, Kamis 12 September 2019.

Di tangan dinginnya, STIE AMKOP Makassar kini berkembang pesat. Tercatat ada tiga ribu mahasiswa S1 maupun S2 yang ada saat ini.

“Tahun ini Insya Allah kita akan bukan program doktor ilmu manajemen dan kita juga membukan tiga program studi sarjana, digital bisnis kewirausahaan, agrobisnis. Bahkan STIE AMKOP ini akan berubah bentuk dari sekolah tinggi menjadi institut,” ungkap Bahtiar Maddatuang yang juga digadang-gadang bakal maju di Pilgub Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024 mendatang.

Tidak sampai disitu, STIE AMKOP juga telah membangun MoU dengan beberapa negara, seperti, Amerika, Thailand, Malaysia, Filipina, Timur Leste dan beberapa negara lainnya.

Ia juga pernah mengikuti pendidikan luar negeri yang sifatnya kursus singkat seperti, Executive Leadership Education di Temple University, Philadelphia Amerika Serikat pada November 2018.

Indef School of Political Economy (ISPE) di Leiden University, The Netherlands (Belanda) pada Januari 2019.

“Baru baru ini kita juga pernah masuk di Parlemen Amerika Serikat di mana tempat itu tidak sembarangan orang bisa masuk. Itu saat saya mengikuti Indef-International Tax and Investment Center pada bulan April 2019,” pungkasnya.