BEM SI dan GASAK Ultimatum Jokowi, Khairil Anwar: Apa Iya Presiden Bisa Digertak oleh Mahasiswa?
Komentar

BEM SI dan GASAK Ultimatum Jokowi, Khairil Anwar: Apa Iya Presiden Bisa Digertak oleh Mahasiswa?

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Guru Besar Statistika IPB, Khairil Anwar Notodiputro turut menanggapi ultimatum Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Khairil Anwar meragukan bahwa Presiden Jokowi akan goyah dengan ultimatum dari aliansi tersebut.

Ia mengatakan bahwa Jokowi memang berasal dari warga sipil, namun nyalinya lebih besar dibanding orang militer.

“Apa iya presiden Jokowi bisa digertak oleh mahasiswa?” katanya melalui akun Twitter Kh_notodiputro pada Jumat, 24 September 2021  

“Menurut saya tidak mungkin. Jokowi itu memang orang sipil, tapi nyalinya lebih joosss ketimbang militer,” tambahnya.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Sebelumnya, BEM SI dan Gasak menuntut Jokowi untuk membatalkan pemecatan terhadap para pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Sebagaimana diketahui, TWK itu itu tes untuk alih status para pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Jika tuntutan mereka tak dipenuhi dalam 3×24 jam, maka BEM SI dan GASAK mengancam akan turun ke jalan untuk berdemo.

“Maka kami aliansi BEM Seluruh Indonesia dan GASAK (Gerakan Selamatkan KPK) memberikan ultimatum kepada Presiden Jokowi untuk berpihak dan mengangkat 56 pegawai KPK menjadi ASN dalam waktu 3X24 jam,” demikian penggalan surat ultimatum tersebut, dilansir dari GenPI.

Adapun Ultimatum BEM SI dan GASAK itu terhitung mulai 23 September 2021.