Terkini.id, Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meluapkan kegeramannya di akun media sosial Twitternya dan seperti tidak terima atas pernyataan Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang juga pakar ekonomi Rizal Ramli yang dimuat di media yang menyebut jika Presiden Jokowi mundur, maka tak akan ada lagi Islamofobia berbayar.
Lewat akun Twitternya @AliNgabalinNew seperti terlihat pada hari ini Jumat, 20 Mei 2022., Ali Mochtar Ngabalin memposting tangkapan layar berita dari media JPNN.com dengan judul berita “Rizal Ramli: Jika Jokowi Lengser, maka Tak Ada Lagi Islamofobia Berbayar” dan memberikan narasi sindirin keras ke Rizal Ramli.
“Kasihan pakTUA ini, dalam banget lukanya.#SemogaCepatSembuh,” tulis Ali Mochtar Ngabalin.

Dilansir dari laman JPNN.com dengan judul berita “Rizal Ramli: Jika Jokowi Lengser, maka Tak Ada Lagi Islamofobia Berbayar” yang terbit pada hari Kamis, 19 Mei 2022, Indonesia diyakini akan damai jika presidennya bukan Joko Widodo (Jokowi). Penilaian ini terlontar dari mulut Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.
Dia meyakini masyarakat Indonesia akan damai apabila Jokowi lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.
Menurutnya, jika Jokowi mundur, maka tak akan ada lagi Islamofobia berbayar.
Kemudian, penegakkan hukum akan anti-KKN akan lebih tegas, harga kebutuhan pokok bisa diturunkan, dan Pemilu 2024 berjalan jujur serta adil.
“Ekonomi rakyat pasti lebih baik pasca-Jokowi. Kredit UKM ditingkatkan dari 18 persen kredit nasional menjadi 30 persen, lapangan kerja akan naik. lalu, cicilan utang akan dikurangi dari Rp 770 triliun menjadi setengahnya. Penghematan cicilan untuk internet gratis dan sebagainya,” kata Rizal Ramli, Rabu (18/5).
Menurutnya, wibawa dan pengaruh internasional Indonesia akan meningkat jika Jokowi tak lagi memimpin.
Namun, pengganti Jokowi harus mengerti geopolitik, diplomasi internasional, dan teguh dalam prinsip bebas aktif serta berjuang untuk perdamaian dunia.
“Indonesia tanpa Jokowi akan sangat berpengaruh dan dihormati di ASEAN 10, diperhitungkan Asia, dan menjadi pemimpin penting Gerakan No-Blok,” sebut Rizal Ramli.