MASUK dalam ekosistem digital menjadi cara sejumlah pelaku usaha baru untuk bertahan di tengah pandemi. Di Makassar, usaha-usaha lorong bermunculan dengan mengandalkan layanan pemesanan secara online. Terkini.id juga menemui seorang mantan pramugari yang berjualan jamu secara online, setelah kena PHK dari perusahaannya.
Membuka usaha kuliner dari lorong tidak menjadi halangan bagi Vikka Indrajaya. Kemampuan meracik sebuah masakan yang pas di lidah orang banyak adalah modal utama. Selanjutnya adalah memilih platform layanan pemesanan online yang tepat.
Sebuah rumah yang terletak di Lorong Baji Nyawa nomor dua Jalan Cenderawasih Makassar, Sulsel, diubah Vikka menjadi warung coto sejak Januari 2021 lalu. Bagian teras rumah diisi bangku-bangku dan meja untuk makan di tempat.
Vikka tidak membuat sembarang coto. Hasil olahannya dijamin rendah kolesterol, karena tidak menggunakan daging sapi. Ogah ikut-ikutan, perempuan yang sebelumnya merantau ke Jakarta ini memilih daging ayam kampung sebagai bahan utama.
Ayam-ayam kampung itu dibeli dari para ‘pagandeng jangang’, alias pedagang yang menggunakan sepeda motor, yang datang saat subuh. Untuk menjaga kualitas rasa, Vikka dibantu suami memang harus ‘berburu’ ayam kampung saat masih dini hari.
- Kolaborasi Unik PUBG x Gojek Indonesia, Berikut Cara Mudah Klaim Skin Gojek Satu Set Gratis
- Jelang Pencatatan Saham di BEI, GoTo Alokasikan DanaRp310 Miliar untuk Para Mitra Pengemudi
- Bangkit dari Pandemi, Gojek Jawab Kebutuhan Transportasi Masa Depan di 2022
- Ngeri Banget! Nadiem Makarim Digugat Rp 24 Triliun Gara-gara Hal ini
- Faisal Basri Singgung LBP Soal Konflik Kepentingan: Perusahaannya Luhut Itu MoU Dengan Gojek Ini Kan Udah Gila!
Kemudian, ayam itu diolah; direbus, dikukus hingga lemaknya hilang. Semua itu dilakukan oleh Vikka, termasuk meracik kuah coto.
“Kalau pesan pakai aplikasi Gofood, namanya Coto Ayam Kampung Asli,” kata Vikka saat ditemui di warungnya, Jumat siang, 19 November 2021. Benar saja, di aplikasi pemesanan online tersebut, cuma ada satu nama Coto Ayam Kampung yang terpampang ketika mengetikkan frasa ‘Coto Ayam’. Satu-satunya coto berbahan ayam.
Vikka ditemui terkini.id saat sedang menyiapkan beberapa porsi coto yang telah dipesan pelanggan. “Ini beberapa bungkus dipesan Pak Prof Idrus (Prof Idrus Paturusi, mantan Rektor Unhas). Pak None (Irman Yasin Limpo) juga sering pesan,” ujarnya sambil menunjukkan daging ayam dan kuah coto yang dikemas terpisah, serta ketupat berbahan daun pandan yang siap dikirim ke pemesan.
Dalam sepuluh bulan terakhir, usaha lorong Vikka memang mengandalkan ekosistem Gojek. Dia bisa menjual rata-rata 40 porsi coto setiap hari, yang sebagian besar lewat Gofood. Sebagian lagi makan di tempat, alias dine in.
“Untuk dine in, kita pakai aplikasi GoBiz (layanan SuperApp dari Gojek), karena lebih mudah mencatat administrasinya,” jelas dia lagi.
Mengapa mengandalkan Gojek? selain karena punya banyak diskon, perusahaan teknologi asal Indonesia ini dianggap lebih sehat dan fair dalam bagi hasil omzet.
Vikka pun memberi illustrasi dengan membandingkannya dengan aplikasi pemesanan yang lain. “Aplikasi yang lain, itu kalau mereka kasi diskon ke pemesan, mereka juga minta mitra penjual potong harganya. Misalnya harga satu porsi coto kami Rp25.000. Harga di aplikasi Rp32 ribu. Ketika ada promo diskon, misalnya turun jadi Rp25 ribu di aplikasi, kita cuma terima Rp18 ribu,” katanya.
“Sementara, kalau Gojek, tidak ada potongan harga di kita meskipun diskon di aplikasi,” ungkapnya lagi. Cara-cara yang adil dalam bisnis itu yang membuat Vikka bisa terus menumbuhkan usahanya dan bisa mendapat keuntungan yang ideal.
Vikka merupakan satu dari sekian banyak usaha lorong yang memulai usaha baru di Makassar, dan dibuka di tengah pandemi covid-19.
Di Indonesia, Gojek mencatat ada sebanyak 250 ribu mitra GoFood baru sejak dimulainya pandemi covid-19 pada awal 2020 lalu. Sekitar 80 persen di antaranya pertama kali membuka usaha kuliner.
“Sejak ada pandemi corona sampai sekarang, ada 250 ribu mitra GoFood baru. Sekitar 80 persen itu adalah pemilik bisnis pertama,” ungkap Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo saat konferensi pers virtual bertajuk ‘Ngobrol Bareng Gojek Dukungan untuk Mitra Ekosistem dan Apresiasi Mitra Juara Gojek’, Jumat 5 November 2021.
Adapun total mitra GoFood Gojek kini berkisar satu juta unit. Pada kesempatan sebelumnya, ia menyampaikan bahwa penghasilan bulanan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner di GoFood meningkat hingga tujuh kali lipat pada kuartal III dibandingkan kuartal II 2020.
Eks Pramugari Jualan Jamu, Manfaatkan Ekosistem GoTo

Bukan cuma Vikka yang punya semangat juang di tengah pandemi. Terkini.id menemui seorang wanita eks Pramugari salah satu maskapai penerbangan ternama, di Apartemen Vidaview Makassar, pada 25 Agustus 2021 lalu.
Juita Iskandar, kurang lebih 20 tahun menjadi pramugari. Dia menjadi satu di antara sekian banyak pekerja Maskapai yang menjadi korban PHK saat pandemi covid-19 dimulai, awal 2020 lalu. Dia juga tidak mendapat pesangon. Cuma ‘uang pisah’ yang besarannya setara 3 bulan gaji dia terima.
Tidak mau berputus asa, Juita memulai hobinya, yakni meracik jamu. Produk jamu yang dia beri nama ‘Jamugari’ itu dia luncurkan pada Mei tahun 2020 di Jakarta.
“Awalnya itu tidak kepikiran. Jadi saat kontrak sebagai pramugari akan habis tanggal 2 Mei 2020, satu bulan sebelumnya sudah dapat informasi bahwa cabin crew yang habis kontraknya tidak akan diperpanjang dan dilakukan pemutusan hubungan kerja. Ya udah, pada bulan April itu saya mulai meracik bahan-bahan untuk jamu. Sambil saya minta jadwal terbang saya direschedule, minta lebih banyak standby saja. Kebetulan waktu itu kan sudah mulai ada kampanye kerja di rumah saja,” ujar Juita yang hadir dalam tayangan Podcaster terkini.id.
Sejak kecil, Juita memang gemar membuat dan mengonsumsi jamu. Namun, wanita asal Makassar ini punya cita-cita menjadi pramugari. Saat tahu akan ada PHK lantaran keuangan perusahaannya sedang sulit, dia memulai bereksperimen, meracik jamu yang pas untuk dipasarkan.
“Waktu itu kalau habis Isya, saya mulai membuat jamu, begadang sampai pagi. Alhamdulillah, saat launching, saya mulai jual ke teman-teman dekat, dan responsnya bagus. Tiga bulan, saya jual sampai seribu botol jamu,” ujar dia. Untuk meracik jamu tersebut, Juita menggunakan gula merah, jahe, cengkeh, kunyit, jeruk nipis dan bahan berkhasiat lainnya.
Untuk pemasaran, produk Jamugari Juita juga memanfaatkan ekosistem GoTo. Di situs Tokopedia yang merupakan bagian dari Grup hasil penggabungan Gojek dan Tokopedia, pengunjung bisa menemukan Produk Minuman Jamugari. Bisa dipesan dengan menggunkan jasa kurir GoSend.
Gojek Keluarkan Rp1 Triliun Selama Pandemi
Di balik bangkitnya ratusan ribu usaha di tengah pandemi covid-19, platform teknologi Gojek juga tak kalah besar dalam memberi support.
Selama masa pandemi, Gojek mengucurkan paling tidak Rp 1 triliun untuk berbagai inisiatif mendukung mitra UMKM dan mitra driver.
Inisiatif itu bertujuan membantu mitra bertahan, tumbuh, dan bangkit bersama menghadapi pandemi. Gojek juga memberikan apresiasi kepada mitra ekosistem yang telah menjadi pejuang pandemi dalam ajang penghargaan tahunan Mitra Juara Gojek.
“Berkat dukungan mitra driver dan mitra UMKM selama 11 tahun ini, Gojek dapat terus memberikan dampak positif dalam memudahkan kehidupan sehari-hari masyarakat, yang tercermin melalui kontribusi ekosistem kami terhadap pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional,” ujar CEO Gojek Kevin Aluwi dalam konferensi pers virtual, Jumat 5 November 2020 lalu.
Kevin mengungkapkan menambahkan, khusus untuk para mitra UMKM, Gojek juga menjalankan sejumlah inisiatif untuk membantu agar bisnis mereka tetap bertahan dan tumbuh.
“Kami secara konsisten memberikan subsidi promo bagi mitra UMKM yang tidak hanya bertujuan mendorong daya beli konsumen, tetapi juga menimbulkan efek bola salju sehingga mitra usaha dan mitra driver tetap bisa mendapatkan order,” ucapnya.
Inisiatif lainnya, seperti membagikan paket protokol kesehatan ke mitra driver, mendistribusikan tas pengantaran, memfasilitasi akses vaksinasi Covid-19, hingga bantuan kebutuhan pokok seperti uang belanja sembako, voucher belanja sembako, voucher potongan harga sembako GoPay, hingga voucher makanan murah dan sehat untuk keluarga mitra driver.
Gojek juga memberikan bantuan penyediaan layanan dan perlengkapan kesehatan yang terdiri dari pembagian masker, hand sanitizer, disinfektan, kegiatan operasional Posko Aman, edukasi dan sosialisasi vaksinasi, serta fasilitasi vaksinasi bagi ratusan ribu mitra driver di lebih dari 130 kota/kabupaten.
“Terakhir, bantuan pengganti pendapatan bagi mitra driver yang nonaktif sementara saat masa pemulihan dari Covid-19,” ungkapnya.