Terkini.Id, Cianjur – BNPB melaporkan ada puluhan unit rumah atau bangunan rusak terdampak gempa yang melanda kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempa bumi berkekuatan 5,6 M melanda Kabupaten Cianjur, Senin 21 November 2022.
Guncangan kuat gempa Cianjur menyebabkan longsor di jalur utama Cipanas, Kabupaten Cianjur, dan jalur Puncak, Kabupaten Bogor.
“Ada jalur tertutup longsoran di Cugenang. Bagi yang ingin ke Cianjur melalui jalur Puncak, kami putar balik dan disarankan melalui Transyogi,” kata Iman saat dihubungi, Senin 21 November 2022, dilansir detik.com.
Selain itu, BNPB menyatakan ada 22 bangunan rusak di Cianjur. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah karena pendataan terus dilakukan.
- Forum CSR Indonesia Akan Berikan Bantuan Modal Kerja Korban Gempa Cianjur
- Pengurus IWSS Salurkan Bantuan Kemanusiaan Korban Gempa Cianjur
- Waduh Label Gereja Pemberi Bantuan Kok Dicabut, Ridwan Kamil: Sangat Disesalkan
- Partai Golkar Kawal Bantuan Gempa Cianjur: Jumlah Akan Terus Bertambah
- Pasca Gempa Cianjur, Kominfo dan Operator Seluler Gerak Cepat Lakukan Pemulihan Jaringan di Daerah Terdampak Gempa
Kerusakan gempa Cianjur ini meliputi bangunan rumah, pondok pesantren (ponpes), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), hingga gedung pemerintahan. Selain di Kabupaten Cianjur yang terdampak paling parah, ada pula rumah rusak di Kabupaten Bogor.
Dampak kerusakan gempa Cianjur di Kabupaten Cianjur:
7 Unit rumah rusak berat (pendataan)
1 Unit ponpes rusak berat
1 Unit RSUD Cianjur
3 Unit fasilitas pemerintahan rusak
3 Unit fasilitas pendidikan rusak
1 Unit sarana ibadah rusak
1 Unit toko rusak
1 Unit kafe rusak
Dampak kerusakan gempa Cianjur di Kabupaten Bogor:
4 unit rumah rusak (pendataan).
BMKG mencatat guncangan gempa Cianjur berkekutan M 5,6. Pusat gempa berada di darat dengan kedalama 10 Km pada koordinat 6,84 LS-107,05 BT.
Gempa dirasakan pada skala MMI V-VI di Cianjur. Skala MMI atau Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Makin tinggi skala MMI berarti semakin kuat getaran gempa dirasakan. Selain di Cianjur, gempa juga terasa di Bandung hingga Jakarta dengan skala MMI II hingga III.
BMKG menyatakan getaran gempa ini tak menimbulkan potensi tsunami.
Kuatnya guncangan gempa membuat warga di Cianjur hingga Jakarta berhamburan dari dalam gedung. Warga terlihat keluar dari bangunan menuju jalan atau lapangan terbuka.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Cianjur, termasuk dalam kawasan seismik aktif. Menurutnya, fakta ini menjadikan wilayah-wilayah itu memang rawan dan sering terjadi gempa.
Tak hanya rawan gempa, Daryono menyebut wilayah-wilayah tersebut juga cenderung sering terdampak gempa dangkal. Pasalnya, kata dia, ada beberapa sesar-sesar yang ditemukan di wilayah tersebut.
Karena itulah, lanjut Daryono, gempa di Cianjur yang terjadi beberapa saat lalu bersifat merusak. Dia menyebut gempa dangkal dengan kekuatan magnitudo 4-5 bisa merusak secara signifikan.
“Karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini, itu gempanya tidak harus berkekuatan besar untuk menimbulkan kerusakan, karena gempanya rata-rata dangkal ya, bisa kurang dari 10 kilometer, bisa kurang dari 15 kilometer, dan itu tidak butuh kekuatan besar misalnya di atas (magnitudo) 7, tapi kekuatan (magnitudo) 4, 5, 6 itu bisa timbulkan kerusakan yang signifikan,” jelasnya.
BMKG mencatat ada 25 kali gempa susulan pascagempa dengan magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat. Kekuatan gempa susulan itu berbeda-beda.
“25 kali gempa susulan,” kata Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers, Senin 21 November 2022.
Dia mengatakan gempa susulan tercatat paling kuat dengan magnitudo 4. Sementara itu, gempa dengan magnitudo terkecil 1,8.
“Magnitudo terbesar 4 dan terkecil 1,8,” ujarnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan jumlah korban tewas mencapai 56 orang. Dari jumlah itu, 40 orang di antaranya merupakan anak-anak.
“Data paling baru, korban meninggal mencapai 56 orang dengan 40 di antaranya merupakan anak-anak. Kebanyakan anak-anak, mereka tertimpa bangunan yang ambruk,” kata Bupati Cianjur, Herman Suherman, kepada wartawan, Senin 21 November 2022 sore.
Jumlah korban gempa ini diperkirakan akan terus bertambah. Soalnya, banyak warga yang belum dievakuasi akibat akses jalan terputus.
“Tadi saja banyak korban luka dan meninggal yang dibawa menggunakan sepeda motor. Kemungkinan kalau sudah jalan bisa diakses, bisa terdata semuanya korban meninggal dan luka,” ujarnya.
Selain itu, jumlah korban luka-luka akibat gempa M 5,6 itu ada 700 orang. Kebanyakan dari mereka mengalami patah tulang.