Catat! Sekarang Bukan Amerika, Inilah Negara Paling Kaya di Dunia

Catat! Sekarang Bukan Amerika, Inilah Negara Paling Kaya di Dunia

Effendy Wongso
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Washington – Catat! Sekarang bukan Amerika, inilah negara paling kaya di dunia. Sebagai negara superpower, Amerika Serikat (AS) bisa dikatakan merupakan adidaya dalam segala hal, tidak terkecuali ekonomi. Selama ini, negeri berjuluk Paman Sam itu selalu menunjukkan superioritasnya dalam bidang ekonomi.

Bahkan, mata uang dolar AS dijadikan acuan nilai dan barometer keuangan dunia, sehingga selama sekian dekade Amerika Serikat seperti tak tergoyahkan dalam singgasana dan pemuncak takhta segalanya.

Kendati demikian, berdasarkan laporan baru yang dirilis badan penelitian konsultan McKinsey & Co, total kekayaan global telah meningkat tiga kali lipat selama dua dekade terakhir dan ini menggeser peringkat Amerika Serikat dalam hal terkait.

Yang mengejutkan, China berhasil merebut gelar Amerika Serikat sebagai negara paling kaya dunia.  Seperti dilansir dari The Strait Times, Kamis 18 November 2021, kesimpulan ini didapat McKinsey & Co setelah meneliti neraca nasional 10 negara yang mewakili lebih dari 60 persen pendapatan dunia.

“Kita sekarang lebih kaya dari sebelumnya,” beber Dr Jan Mischke, mitra di McKinsey Global Institute di Zurich dalam sebuah wawancara dengan wartawan ekonomi di Washington.

Menurut penelitian itu, kekayaan bersih di seluruh dunia naik menjadi 514 triliun dolar AS pada 2020 dari sebelumnya 156 triliun dolar AS pada 2000.

Negeri Tirai Bambu menyumbang hampir sepertiga dari peningkatan tersebut. Kekayaannya meroket menjadi 120 triliun dolar AS dari hanya 7,0 triliun dolar AS pada 2000, setahun sebelum bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang memantik dan mempercepat kenaikan ekonominya.

Amerika Serikat yang tertahan kenaikan harga properti yang lebih rendah, mencatat nilai kekayaan bersihnya naik lebih dari dua kali lipat selama periode tersebut menjadi 90 triliun dolar AS. Di kedua negara tersebut, lebih dari dua pertiga kekayaan dipegang 10 persen rumah tangga terkaya, dan nilai kekayaan mereka telah meningkat, demikian ulasan laporan itu.

Seperti yang dihitung McKinsey, sebanyak 68 persen dari kekayaan bersih global disimpan di property atau real estate. Ada pula yang disimpan di sektor infrastruktur, mesin dan peralatan, serta kekayaan intelektual dan paten.

Laporan McKinsey memparkan, kenaikan tajam dalam kekayaan bersih selama dua dekade terakhir telah melampaui peningkatan produk domestik bruto (PDB) global dan telah didorong kenaikan harga properti yang dipicu penurunan suku bunga.

Lonjakan nilai real estate dapat membuat kepemilikan rumah tidak terjangkau bagi banyak orang dan meningkatkan risiko krisis keuangan, seperti yang melanda Amerika Serikat pada 2008 setelah gelembung perumahan meledak.

Saat ini, China berpotensi mengalami masalah serupa atas utang pengembang properti seperti China Evergrande Group.

Menurut laporan itu, resolusi yang ideal adalah agar kekayaan dunia menemukan jalannya ke investasi yang lebih produktif yang memperluas PDB global.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.