Ciri-ciri Password yang Sering Digunakan Orang Indonesia, Mudah Ditebak dan Lemah Menurut Google

Ciri-ciri Password yang Sering Digunakan Orang Indonesia, Mudah Ditebak dan Lemah Menurut Google

R
Dias
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id – Orang Indonesia sering kali mengalami kebocoran data. Sekitar 2 dari 3 orang membuat password yang lemah dan mudah ditebak. Kesimpulan tersebut berdasarkan survei terbaru Google bersama lembaga riset YouGov. 

Penelitian tersebut atas kebiasaan orang menjaga kata sandi (password) mereka di internet.

Melansir Kompascom, Product Marketing Manager Google Indonesia, Amanda Chan mengatakan, kebocoran data pribadi sendiri biasanya dipicu oleh kombinasi password yang lemah.

Bahkan, sekitar 89 persen orang Indonesia yang disurvei Google dan YouGov mengaku mereka membuat password yang termasuk dalam kriteria lemah, dan mudah ditebak.

Password yang mudah ditebak di antaranya seperti menggunakan tanggal penting macam tanggal lahir, nama pacar atau pasangan, nama hewan peliharaan, hingga kode pos sebagai password mereka.

Pengguna yang membuat password tanpa kombinasi angka dan simbol, misalnya hanya huruf atau angka saja, juga termasuk sebagai password yang lemah, begitu juga mereka yang tidak menggunakan kombinasi huruf kapital.

“Saat kita mengorbankan keamanan demi kemudahan dengan membuat sandi yang mudah ditebak, kita membuat informasi pribadi kita sangat tidak aman,” ujar Amanda mengutip Kompacom, Kamis  4 November 2021.

Kebiasaan menggunakan password yang lemah sendiri, lanjut Amanda, biasanya disebabkan oleh sulitnya seorang pengguna mengingat password. Sehingga, mereka memakai kombinasi password yang sederhana supaya mudah diingat.

“Sebanyak 40 persen responden kami (di Indonesia) mengaku takut lupa dengan sandi yang baru, dan 30 persen menggunakan sandi yang sama karena lebih praktis,” imbuh Amanda.

Lebih jauh, ia menjelaskan, mayoritas pengguna yang memakai kata sandi yang tergolong lemah ini bakal termotivasi untuk mengamankan kata sandi mereka, apabila ternyata mereka menjadi korban kebocoran data.

Hal ini tercermin dari 80 persen responden Google dan YouGov yang mengatakan bahwa mereka akan merubah kata sandi jika ada kemungkinan bahwa data pribadi mereka telah dicuri.

Sementara itu, 67 persen responden juga mengatakan bahwa mereka kemungkinan bakal menggunakan fitur keamanan macam two-factor authentication (2FA) untuk mengamankan akun mereka, meski tidak diwajibkan.

Kemudian, mayoritas responden juga mengatakan mereka bakal menggunakan alat macam password manager untuk membuat kata sandi yang aman.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.