Terkini.id, Jakarta – Polemik pengeras suara atau toa di masjid dan mushola semakin menuai kritikan. Kini Pendakwah Derry Sulaiman turut berkomentar.
Hal tersebut disampaikan pendakwah Derry Sulaiman melalui kanal Youtobe miliknya ‘Derry Sulaiman and Sahabat.
Menurutnya, dengan adanya aturan baru ini malah terjadi gesekan di kalangan masyarakat.
“Saya rasa ini agak sedikit terjadi gesekan karena membawa-bawa masjid,” ujarnya.
Selain itu, kata Derry Sulaiman, seharusnya pemerintah paham bahwa Indonesia terdiri dari beberapa agama.
- Sindir Pemerintah, Pendakwah Derry Sulaiman: Kaligrafi Logo Halal di Seluruh Dunia Jelas Dibaca
- Sebut Logo Halal Sengaja Dibuat Seperti Wayang, Derry Sulaiman: Hey Ini Indonesia Bukan Jawa!
- Komentari Kemenag, Pendakwah Derry Sulaiman: yang Panas Dengar Adzan Itu Setan!
- Derry Sulaiman Komentari Gus Miftah dan Dalang yang Sindir Khalid Basalamah: Udah Kurang Hajar!
- Pendakwah Derry Sulaiman: Amsterdam Itu Dibangun Pakai Duit Orang Indonesia
Sehingga aturan tersebut harusnya berlaku untuk semua tempat ibadah, bukan hanya di masjid.
“Jadi, kalau beliau, Menteri Agama atau pemerintah memahami bahwa Indonesia ini bukan hanya Muslim, kita nih berbeda-beda, ada lima agama. Mestinya Surat Edaran Menteri Agama bukan khusus buat Muslim,” tuturnya.
“Mesti Surat Edaran ini untuk pengeras suara tempat ibadah, bukan masjid Karena sensitif nih masjid,” sambungnya. Dikutip dari Galamedia. Kamis, 24 Februari 2022.
Derry meyakini di Indonesia ini terdapat satu juta masjid dan mushola, sehingga di tempat yang mayoritas masyarakatnya Muslim, aturan ini tentu tidak berlaku.
“Masjid nih di Indonesia ada satu juta kurang lebih. Masjid dan mushola,” jelasnya.
“Di tempat mayoritas Muslim, tentu (aturan) ini tidak berlaku, larangan ini karena semua tidak akan ada persoalan,” imbuhnya.
Jadi, aturan ini hanya berlaku di kota-kota besar ataupun yang Muslim nya minioritas.
“Ini mungkin hanya akan bisa berlaku di kota-kota besar ataupun di tempat-tempat Muslim yang minioritas ataupun yang berimbang lah,” ucapnya.
Namun, jika di daerah Muslim seperti Aceh dan Sumatera Barat, peraturan ini ditegaskan Derry mesti diabaikan.
“Tapi kalau di Aceh, Sumatera Barat, di tempat yang 100 persen Muslim nya peraturan ini mesti diabaikan,” paparnya.
Seolah menyindir Gus Yaqut, Derry mengatakan tidak ada orang Islam yang bermasalah dengan suara adzan, kecuali iblis.
“Karena tidak akan ada orang yang bermasalah dengan suara adzan, kecuali iblis, yang panas dengan adzan itu setan ya,” tandasnya.