Sindir Pemerintah, Pendakwah Derry Sulaiman: Kaligrafi Logo Halal di Seluruh Dunia Jelas Dibaca
Komentar

Sindir Pemerintah, Pendakwah Derry Sulaiman: Kaligrafi Logo Halal di Seluruh Dunia Jelas Dibaca

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Sebuah video yang memperlihatkan pendakwah kondang Ustaz Derry Sulaiman menyindir pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama terkait logo halal yang baru, viral di media sosial.

Video Ustaz Derry Sulaiman sindir pemerintah soal logo halal baru itu viral usai diunggah pengguna Twitter Lelaki_5unyi, seperti dilihat pada Rabu 16 Maret 2022.

Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyebut Derry Sulaiman sebagai pelukis kaligrafi angkat bicara terkait logo halal baru yang diterbitkan pemerintah.

“Ustadz Derry Sulaiman sebagai Pelukis Kaligrafi angkat bicara,” cuit netizen Lelaki_5unyi.

Sindir Pemerintah, Pendakwah Derry Sulaiman: Kaligrafi Logo Halal di Seluruh Dunia Jelas Dibaca

Dilihat dari video itu, tampak Ustaz Derry Sulaiman mengaku telah menelusuri semua logo halal di seluruh dunia lewat internet.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Ia pun menyebut, kaligrafi tulisan bahasa Arab yang dipakai oleh negara-negara di seluruh dunia sangat jelas dibaca.

“Setelah saya googling barusan logo halal di seluruh dunia, baik Amerika, Rusia, Korea, Jepang seluruhnya 100% memakai bahasa Arab kaligrafi yang jelas dibaca,” ujar Derry Sulaiman.

Akan tetapi, kata Derry, logo halal yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini Kemenag kaligrafi bahasa Arab-nya sulit dibaca.

“Sekarang Kementerian Agama mengeluarkan logo halal dengan background kaligrafi yang sangat sulit dibaca,” tuturnya.

Bahkan, menurut Derry, dirinya sebagai pelukis kaligrafi juga sulit memahami tulisan Arab yang tertera di logo halal baru itu.

“Saya pelukis kaligrafi. Saya pun susah memahami apa bacaan itu. Haq tulisannya apa saya tidak paham juga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Derry Sulaiman pun menilai kaligrafi logo halal baru yang diterbitkan oleh pemerintah itu seolah-olah dipaksakan mirip dengan wayang.

“Itu seperti dipaksakan mirip-mirip wayang yah, itu tentu menyenangkan hati orang Jawa. Ini seperti agenda Jawanisasi,” ujarnya.