Dewan Sebut Tempat Pelelangan Ikan Paotere Luput dari Perhatian Pemerintah Kota

Dewan Sebut Tempat Pelelangan Ikan Paotere Luput dari Perhatian Pemerintah Kota

KH
A
Kamsah Hasan
Administrator

Tim Redaksi

Terkini.id, Makassar – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makassar mendesak pemerintah kota agar melakukan perbaikan fasilitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere. 

Saat ini, kondisi TPI menampilkan kesan kumuh, padahal merupakan salah satu ikon Makassar.

Sekertaris Komisi C DPRD Kota Makassar, Fasruddin Rusli berujar kerusakan TPI bukanlah sebatas dongeng belaka. Terbukti, kata Acil sapaannya, terdapat seng yang sudah bolong dan perlu ada renovasi.

“Ini (TPI) ikon Kota Makassar, Pelabuhan Paotere, masih zaman kolonial itu sudah terkenal itu pelabuhan, jadi ini aset yang perlu dilestarikan,” kata dia, Kamis, 24 Desember 2020.

Jika dikalkulasikan secara kumulatif, legislator PPP itu mengatakan kebutuhan  pembenahan infrastruktur dan penunjang lainnya membutuhkan anggaran sekitar 1 miliar.

Baca Juga

“Kalaupun pembenahan tidak masuk pada APBD Pokok, hal ini bisa didorong pada anggaran perubahan 2021,” ungkapnya.

Sementara, Anggota DPRD Kota Makassar lainnya, Ray Suryadi Arsyad mengatakan, kondisi TPI sudah sangat memprihatinkan.

“Atap TPI bocor dan menyulitkan para nelayan saat hujan tiba. Selain itu lantai berlubang hampir dapat ditemui dimana-mana,” kata dia.

Belum lagi, kata legislator Dapil II (Kepulauan Sangkarrang, Wajo, Ujung Tanah, Tallo dan Bontoala) itu, terdapat seng banyak yang sudah berlubang akibat korosi.

“Sudah lama juga itu dan butuh pembenahan. Sedangkan seng itu punya masa di mana dia harus diganti, lantainya juga sudah bocor butuh diperbaiki,” ujarnya.

Lanjut Ray, pemerintah semestinya bisa lebih memperhatikan setiap UPTD yang menghasilkan PAD bagi pemerintah kota, salah satunya adalah TPI Paotere, anggaran PAD yang diterima di sana diharapkan bisa sejalan dengan pelayanan yang mereka dapat.

“Pemerintah Kota Makassar seharusnya melalui DP2 itu seharusnya bisa memberikan perhatian terhadap perbaikan yang sifatnya periodik, ini kalau nda salah terakhir diperbaiki waktu jaman pak Ikbal dua tahun lalu,” ucapnya.

Ray yang juga merupakan seorang pengusaha ikan tersebut tahu persis efek ikan yang terkena langsung air hujan, ada kecenderungan kerusakan daging akan lebih cepat.

“Ikan itu jika tidak mendapatkan perawatan yang baik, apalagi mendapat kontak langsung dengan air hujan yang memiliki suhu hangat, itu biasanya akan cepat membusuk, dan itu tidak lagi masuk kategori ikan kelas A atau B,” katanya.

Selain itu kondisi angin yang kencang yang diprediksi akan sering terjadi dalam tiga bulan ke depan akan berpotensi kian merusak atap TPI.

Ray mengatakan pengadaan seng di TPI bukanlah perkara sulit, hanya saja hal ini kerap luput dari perhatian pemerintah sehingga sulit dibenahi. 

“Ini perkara kecil, anggarannya itu kurang dari Rp300 juta, cuman memang luput dari perhatian,” tutupnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.