Terkini.id, Makassar – Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir menilai, saat ini, kondisi kepulauan masih membutuhkan penambahan guru.
Abdul Wahab mengusulkan ada penambahan 50 guru honorer di wilayah tersebut.
Hal itu merespons rencana Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk memberdayakan guru yang berdomisili di wilayah kepulauan.
“Itu butuh penambahan, idealnya sebenarnya satu kelas satu orang, yah paling tidak 50 orang tenaga honorer, itupun dibagi rata-rata sekolah ada yang tidak sampai 10,” kata Wahab, Rabu, 26 Agustus 2020.
Legislator Golkar ini mengatakan cukup banyak masyarakat di wilayah kepulauan yang potensial untuk diberdayakan menjadi guru.
- Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di Makassar Hari Ini, Selasa 26 September
- Pererat Silaturahmi, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia Kota Makassar Gelar Kopdar
- Kirim Peserta Pelatihan, Puskesmas Bontosunggu Kota Diduga Kolusi dan Nepotisme
- Dukung Pelaksanaan PTSL, Pemkab Jeneponto Raih Penghargaan dari BPN Sulsel
- PSM Makassar Keok di Kandang Borneo FC Lewat Gol Penalti Leonardo Lelis
Ia merasa rencana gubernur untuk merombak guru di wilayah kepulauan merupakan keputusan yang tepat guna efektifitas pembelajaran.
“Sebagai wakil rakyat dari dapil kepulauan, sebaiknya memang putra-putri daerah yang diberdayakan, banyak loh yang lepasan sekolah kejuruan yang bisa dijadikan guru honorer, itulah dimanfaatkan ilmunya kemudian dijadikan tenaga honor,” kata Wahab.
Wahab menilai lokalisasi guru untuk wilayah kepulauan sudah mendesak dilakukan.
Pasalnya, beberapa guru yang dari daerah luar cenderung dianggap tidak bisa menetap.
“Opsi paling tepat adalah memberdayakan masyarakat sekitar. Kalau diambilnya dari daratan utama, percaya saja mereka pasti tidak betah di pulau, jadi berdayakan potensi asli anak-anak pulau,” katanya.
Wahab mengamati kebutuhan guru tiap tahun bertambah bila melihat volume murid hingga guru yang pensiun.
Wahab mengaku siap mendukung upaya ini utamanya untuk Kecamatan Sangkarrang sendiri.
“Jadi silahkan saja berapa kuota dibutuhkan, kita punya data kok, dan andaikan pak Gub membutuhkan itu kami bersedia bantu untuk cari anak-anak yang berpotensi menjadi guru honorer di kepulauan,” katanya.