Terkini.id, Makassar – Setelah Pemerintah Kota Makassar gencar melakukan razia anjal dan gepeng. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Makassar Andi Eldi mengatakan ada perubahan pola aktifitas setelah operasi digencarkan.
Aktifitas mereka yang sebelumnya banyak dilakukan pada siang hari, kini beralih ke waktu malam. Ia mengatakan belakangan kesulitan melakukan penjaringan.
“Kita ini biasa siang hari jalan, kami pantau di beberapa titik lampu merah, mereka siang tidak ada semuami, beralih ke malam hari,” kata Andi Eldi, Jumat, 31 Desember 2021.
Ia mengatakan sepanjang tahun 2021, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar menjaring sebanyak 459 anjal dan gepeng.
Ia mengatakan pihaknya melakukan uji coba penjaringan pada malam hari, di mana yang ditemukan cukup banyak. Padahal daerah tersebut sebelumnya terpantau kosong saat siang hari.
- Cegah Bentrokan Berulang, Wali Kota Makassar Perketat Keamanan Hingga Siapkan Program Pemberdayaan Remaja
- Wali Kota Makassar Hadiri MoU Pidana Kerja Sosial, Bersama Pemda se-Sulsel dan Kejaksaan
- Wali Kota Makassar Apresiasi Livin Fest 2025 Jadi Mesin Edukasi dan Penggerak Ekonomi
- Pemkot Makassar Salurkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Tallo, Ada 18 Rumah
- Pemkot Makassar Terima Penghargaan Kemenimipas, Tegaskan Komitmen Makassar dalam Pembinaan Warga Binaan
“Banyak memang, kemarin malam sampai 18 orang terjaring, kita kasi bermalam mereka di tempatku (penampungan). Keluarganya ada yang sudah datang di kantor tapi kita bilang besokpi atau dua tiga hari, ini sebagai bentuk efek jerah,” tegas dia.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Muhyiddin mengatakan program penjaringan akan terus digencarkan hingga tahun 2022 mendatang.
Khususnya malam tahun baru lantaran diprediksi jumlahnya akan membludak di sejumlah titik-titik potensi keramaian.
“Sampai malam tahun baru karena di situ banyak, makanya kita minta warga tetap di rumah saja, karena ini faktornya,” kata dia.
Sementara dari hasil pantauan, aktifitas anjal dan gepeng masih banyak ditemukan, utamanya di warung-warung kopi dan warung makan.
Kehadiran PMKS di Makassar disebut mulai meresahkan, kehadirannya hampir bisa ditemui di semua tempat, mulai dari tempat usaha, hingga ruang-ruang publik.
Penanganannya pun hingga kini belum efektif lantaran tak ada penampungan yang mengakomodir PMKS yang terjaring.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
