Terkini.id, Makassar – Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir berencana membangun Lingkungan Pondok Sosial atau Liposus untuk memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap anak jalanan (anjal) dan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang terjaring razia.
“Di mana anak jalanan yang kebetulan kena patroli, kita ambil dan bina. Harus ada tempat Liposus,” kata Mukhtar di Balai Kota Makassar, Rabu, 12 Agustus 2020.
Liposus, kata Mukhtar, merupakan konsep yang akan diadopsi dari kota-kota besar di Indonesia untuk bebas dari Anjal. Seperti yang terjadi di Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung.
“Ini salah satu penopang untuk bebas dari Anjal di Makassar,” ujarnya.
Anak-anak yang terlantar tersebut, bakal diberikan pembinaan dan pelatihan dengan kurikulum berbasis tentang kemasyarakatan.
- Wakil Gubernur Dukung ICMI Muda Sulsel Jadi Teladan Intelektual, Moral, dan Kepemudaan
- Missed Abortion
- PLN dan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Resmikan Mushola Babul Khoir
- Gerakan Wisata Bersih Sambut World Tourism Day dan Dies Natalis Poltekpar Makassar
- Gubernur Sulsel Resmikan Taksi Listrik Modern Pertama di Makassar
“Diberikan kurikulum berbasis tentang kemasyarakatan yang kita atur dan olah,” paparnya.
Sehingga, saat dinyalakan lulus menjalani proses pembinaan berupa pelatihan keterampilan mereka tak lagi kembali ke jalan menjadi pengemis dan pengamen.
“Dia keluar dan bisa memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan tidak lagi ikut persoalan minta-minta,” ungkap Mukhtar.
Terkait dengan lokasi Liposus, Mukhtar menyebut ada banyak tempat yang kosong di kecamatan yang bisa dimanfaatkan untuk membangun pondok tersebut.
“Seperti di Untia, mudah-mudahan bisa kita pakai 4-5 hektare di sana,” terangnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.