Direktur Parameter Politik Indonesia : Anies Sebenarnya Musti Berterima Kasih ke Giring PSI Setiap Saat Kinerjanya Diviralkan
Komentar

Direktur Parameter Politik Indonesia : Anies Sebenarnya Musti Berterima Kasih ke Giring PSI Setiap Saat Kinerjanya Diviralkan

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Serangan kritik yang dilancarkan Ketua PSI Giring Ganesha dinilai secara tidak langsung justru memviralkan kinerja-kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, menurutnya Anies harus berterima kasih kepada Giring terkait hal tersebut.

“Anies sebenarnya musti berterima kasih ke Giring PSI setiap saat kinerjanya diviralkan. Coba bayangkan siapa yang pernah ngebayangkan Ketua PSI datang ke arena Formula E, ada kambing, tidak ada yang bayangin itu, secara tidak langsung PSI itu memviralkan kerja-kerja Anies,” kata Adi dalam Diskusi Total Politik di Bangi Kopi, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 23 Januari 2022.

Seperti dilansir dari Detikcom. Minggu, 23 Januari 2022, Adi mengatakan masyarakat memilih calon pemimpin berdasarkan popularitas, hanya 25 persen saja masyarakat yang memilih calon pemimpin berdasarkan kinerja.

“Pilihan bukan kinerjanya, tapi seberapa besar dia disukai oleh public, sering bicara langsung kepada public ini yang dilihat, kalau soal kinerja, sorry to say, hanya 25 persen orang akan memilih pemimpin yang dianggap kerja bagus,” kata Adi.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Menurutnya dari sisi sosiologi keliatan merakyat dan ramah lebih disukai oleh masyarakat.

“Selebihnya, dari sisi sosiologi, dia kelihatan merakyat murah senyum, orangnya tidak galak-galak amat,  bajunya tidak ganti-ganti, kan itu yang disukai, artinya secara umum harapan public kita cerdas memang harpan semua orang,” sambungnya.

Adi mengatakan dalam dunia perpolitikan esensi dari politik adalah ‘perkelahian’ argumentasi dan perseteruan Anies dan Giring PSI harus dirawat.

“Orang bertanya, apa pentingnya perkelahian antara Anies dan Giring PSI dan Anies, ya penting bagi kita menekuni dunia politik yang begini harus dirawat, politik itu kan soal perkelahian, soal cara menegasi dan cara membantah, tinggal kuat-kuatan di situ, yang tidak boleh itu kalau ada orang beranggapan kalau politik mirip majelis taklim. Tidak bisa.Politik itu tempat berkelahi,” kata Adi.

Adi menilai PSI sebagai oposisi di DKI memang bertugas untuk mengkritik terus-terusan kinerja Pemerintah Provinsi DKI. Adi menyebut dunia politik tidak bisa baik-baik saja seperti di majelis taklim.

“PSI kerjaannya mengkritik, kemudian apa yang sudah dilakukan oleh DPRD untuk membenahi Jakarta itu kan serangan-serangan biasa, yang kemudian masyarakat kita seakan-akan ingin politik itu kayak majelis taklim, baik-baik, tidak bisa gitu,” kata Adi.

Dalam hal ini, Adi membaca sekecil apa pun yang dilakukan Anies pasti akan terus dipantau oleh PSI. Seperti baru-baru ini, kata Adi, PSI mengecek langsung JIS (Jakarta International Stadium) yang belakangan dibanggakan Anies.

“Saya membaca PSI itu dalam konteks PSI kerjanya mengawasi kinerja gubernur. Jadi sekecil apa yang dilakukan Anies, sebesar apa yang dilakukan Anies pasti dikritisi. Jangankan JIS misalnya yang dapat applause oleh semua orang, tapi PSI datang ke sekitarnya, ada orang yang digusur bahwa JIS itu tidak semegah yang dibayangkan orang, ada berapa banyak rumah orang yang digusur, seberapa banyak yang sakit hati, itu passion oposisi,” kata Adi.