Terkini.id, Jakarta – Baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para anggota TNI-Polri agar undangan untuk penceramah dikoordinasi oleh kesatuan.
Dalam sambutannya saat rapim TNI-Polri ia mewanti-wanti para istri anggota TNI-Polri agar tidak mengundang penceramah radikal.
“Hal seperti ini harus mulai dikencangkan lagi. Supaya masyarakat itu melihat dan bisa kita bawa juga ke arah kedisiplinan nasional. Ini bukan hanya bapak ibu yang bekerja (sebagai TNI-Polri), tapi yang di rumah juga sama,” ujar Jokowi.
“Hati-hati, ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya harus sama. Kesatuan harus koordinir hal-hal kecil-kecil tadi yang saya sampaikan, makro dan mikro. Ini mikronya harus kita urus juga. Tahu-tahu mengundang penceramah radikal, nah kan nggak bisa begitu,” imbuhnya.
Menindaklanjuti pernyataan Presiden Jokowi, sontak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memerintahkan jajarannya untuk lebih berhati-hati jika mengundang penceramah.
Dudung mengatakan akan mengingatkan para anggota TNI-Polri beserta keluarganya untuk tidak salah memilih penceramah agar tidak terjerumus dalam radikalisme.
Hal tersebut disampaikan Dudung saat Rapim TNI AD yang digelar di Mabes AD, Jakarta Pusat.
“Itu menjadi suatu poin yang nanti akan saya sampaikan ke para Pangdam, para Danrem,” kata KSAD Dudung, seperti dikutip dari Suara.com pada Rabu 2 Maret 2022.
Menurutnya berhati-hati dalam memilih penceramah adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyebaran paham radikal di lingkungan TNI.
“Jangan sampai salah-salah kita dalam memilih, mengundang penceramah yang kemudian rupanya orang itu sudah terpapar radikalisme sehingga ini jangan sampai pemahaman-pemahaman yang tidak bagus nyampe ke keluarga kita,” katanya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.