Faizal Assegaf Sindir Pidato Prabowo Subianto yang Bahas Singkong di G20
Terkini.id, Jakarta – Kritikus sekaligus mantan pengurus Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf menyindir pidato yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam acara forum keamanan pangan dunia negara G20 di Bali.
Melalui media sosial pribadinya, Faizal Assegaf mengaku merasa heran dengan gaya pejabat Indonesia ketika menyampaikan pidatonya di forum internasional.
“Pejabat indo klu di forum global cenderung jadi aktor komedi, mirip kucing kampung,” ujar Faizal Assegaf, dikutip dari Twitter @faizalassegaf, Selasa 15 November 2022.
Menurut Faizal Assegaf, hal ini justru sangat berbalik ketika para pejabat tersebut sedang melakukan kampanye politiknya.
“Tp klu kampanye belagak sbg macan Asia. Ampun dah!” katanya.
Pria yang pernah berseteru dengan Menteri BUMN Erick Thohir ini berpendapat sebaiknya para pejabat sebelum menyampaikan pidatonya agar berkonsultasi dengan para ahli.
“Coba deh, sebelum pidato ajak para ahli biar dpt masukan yg berkualitas,” tuturnya.
Sebagai informasi, pada Minggu 13 November 2022 di Global Food Security Forum Nusa Dua Bali, Prabowo Subianto mengatakan bahwa produk pangan asal Indonesia dapat membantu dunia dalam mengatasi krisis pangan.
“Kita sudah mampu produksi pasta, mi instan, ini singkong,” ucap Prabowo Subianto.
Disaat yang bersamaan, Prabowo Subianto tidak lupa memamerkan produk makanan Indonesia yang telah tersebar di berbagai macam situs perdagangan elektronik kepada para hadirin di acara tersebut.
Kemudian Prabowo Subianto mengingatkan publik dengan pidato Bill Gates yang pernah membahas soal tanaman singkong.
Prabowo Subianto menjelaskan bahwa Bill Gates sampai rela mengucurkan dana sebesar 50 juta dolar AS demi melakukan penelitian tentang tanaman singkong.
Oleh karena itu, mantan menantu Presiden Soeharto ini yakin singkong akan menjadi penyelamat dunia di masa yang akan datang.
“Singkong bisa menjadi tanaman penyelamat dunia. Indonesia dapat jadi yang terdepan memproduksi, dan menyelesaikan ancaman terhadap ketahanan pangan,” ungkapnya.
Prabowo Subianto menerangkan bahwa dunia sedang terancam akan mengalami krisis pangan terutama gandum akibat dampak Perang Rusia dan Ukraina yang saat ini masih berlangsung.
Setuju dengan pendapat Prabowo Subianto, Wesley Clark selaku Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat menambahkan untuk menghadapi krisis pangan diperlukan koordinasi antara pihak swasta, pemerintah dan ahli pangan.
“Antara kepemimpinan di pemerintahan untuk visinya, swasta untuk mengambil langkahnya, lalu mereka pun dibantu untuk melancarkan kreativitas,” pungkas Wesley Clark.
Sumber: cnnindonesia.com