Terkini.id, Jakarta – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberi peringatan kepada Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Martak.
Ferdinand Hutahaean menegaskan bahwa jika kaum Yusuf Martak mau membuat gaduh, maka ia dan ratusan juta anak nusantara akan melawan.
“Yusuf Martak, jangan kau bawa-bawa nama Islam, karena Islam itu damai, bawa saja nama kelompokmu,” kata Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya pada Senin, 27 Desember 2021.
“Kalau kaummu yang mau bikin gaduh, sy dan ratusan juta anak nusantara akan melawan dan membuatmu menyesal,” sambungnya.
“Jangan ancam-ancam negeri warisan leluhur kami ini, KAMI TIDAK TAKUT SAMA KAU SEDIKITPUN..!!” katanya lagi.
- Yusuf Martak: Menteri Non Islam Larang Muslim Ibadah, Sangat Lucu
- Waduh! Yusuf Martak Sebut Prabowo Pernah Bawa Uang Hasil Sumbangan Umat, Beneran?
- Yusuf Martak Mengaku Anak Pahlawan, Habib Zein Assegaf: Anda Bukan Anaknya Cuma Ponakan
- Yusuf Martak Ingatkan Jangan Menyesal Jika Umat Islam Hilang Kesabaran, Denny Siregar: Umat Kadrun Kali!
- Yusuf Martak Peringatkan Jangan Menyesal jika Umat Islam Hilang Kesabaran, DS: Umat Kadrun Kale
Bersama pernyataannya, Ferdinand Hutahaean melampirkan tangkapan layar berita berjudul “Yusuf Martak: Jangan Menyesal Bila Suatu Saat Kesabaran Umat Islam Telah Hilang dan Mengambil Cara dan Jalannya Sendiri”.
Sebelumnya, Yusuf Martak meminta aparat penegak hukum untuk tidak terus-menerus cuek dan tidak mengambil tindakan terhadap para penista agama.
Ia mengingatkan bahwa jangan sampai menyesal jika suatu saat, kesabaran umat Islam hilang dan mengambil cara dan jalannya sendiri.
Yusuf Martak mengatakan hal itu ketika menanggaoi soal Presiden Rusia, Vladimir Putin yang menegaskan bahwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW adalah pelanggaran terhadap kebebasan beragama.
Ia memuji bahwa Rusia merupakan sebuah negara yang penduduknya bukan mayoritas Islam, namun Presidennya justru melindungi dan melarang masyarakatnya menghina simbol-simbol agama Islam maupun agama lain.
“Bagi negara besar seperti Rusia siapa pun pemimpin atau presidennya selalu akan menjalankan konstitusi dan garis-garis haluan negara yang sudah menjadi dasar tata negara mereka, bukan sesuai selera presiden yang sedang memimpin kadang ada yang cenderung otoriter berpihak pada oligarki,” ujarnya pafa Minggu, 26 Desember 2021, dilansir dari RMOL.
Yusuf Martak lantas menyinggung bahwa situasi di Rusia itu berbeda dengan di Indonesia yang saat ini sangat ramai bermunculan penistaan terhadap agama, khususnya terhadap Islam.
Bahkan, menurutnya, saat ini banyak yang mengaku beragama Islam, tetapi ternyata Islamfobia dan seperti menjadi komunis gaya baru.
Yusuf Martak mengatakan demikian karena menikai bahwa banyak laporan pada orang yang terindikasi penista agama tidak ditindak oleh aparat.
Lebih spesifik, ia menyebut banyak buzzer sampah peradaban bangsa yang sampai saat ini kesannya mendapat perlindungan pihak tertentu.
“Apakah apabila aparat tidak menindaklanjuti laporan-laporan masyarakat lalu pimpinan aparatnya ditegur oleh Presiden?” katanya.
Bahkan, menurut Yusuf Martak, para buzzer tersebut juga diyakini melaporkan kepada pimpinannya atas karya-karya penghinaan mereka yang membuat gaduh masyarakat.
“Mustahil orang yang beragama Islam rela membayar buzzer-buzzer penjilat untuk agamanya dihinakan dan dinista, berarti mereka aslinya adalah komunis gaya baru yang sedang menyusun kekuatan,” ujarnya.
Yusuf Martak lantas mengingatkan kepada aparat penegak hukum untuk tidak terus-menerus cuek dengan tidak mengambil tindakan pada para penista yang menggaduhkan negara.
“Maka jangan menyesal bila suatu saat kesabaran umat Islam telah hilang dan mengambil cara dan jalannya sendiri,” tegasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
