Terkini.id, Jakarta – Sebuah unggahan video viral di media sosial memperlihatkan Kamaruddin Simanjuntak mengkritik hukum di era Presiden Jokowi kini jadi sorotan beberapa pihak.
Salah satunya Pegiat media sosial sekaligus mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang menyindir Kamaruddin Simanjuntak.
Hal tersebut disampaikan Ferdinand melalui sebuah cuitan di akun media sosial twitter miliknya.
“Makin kehilangan simpati..!! Melebar kemana2, kesan arogan karena publik berempati kepada Brigadir J,” ujar Ferdinand. Dikutip dari Twitter. Sabtu, 26 Agustus 2022.
Melalui cuitan, Ferdinand bahkan menyarankan agar Kamaruddin fokus dalam pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
- Kamaruddin Simanjuntak Ditetapkan Tersangka Terkait Kasus...
- Begini Respons Ortu Brigadir J Soal Richard Eliezer yang Ingin Kembali Jadi Polisi
- Kamaruddin Minta Nama Baik Brigadir J Dipulihkan Hingga Usul Rumah Duren Tiga Jadi Museum
- Kamaruddin Simanjuntak Menangis Terharu Karena Hakim Terima Status Bharada E Sebagai JC
- Tuntutan Putri Lebih Ringan dari Bharada E, Kamaruddin: Hukuman PC Ringan Karena Banyak Uangnya
“Lae Juntak, Fokus saja ke pengungkapan kasus Brigadir J, publik mendukungmu soal itu. Jangan beropini terlalu jauh dan lebar apalagi menyebut hukum dibawah Jokowi paling rusak.!” tandas dia.
Sebagai mana diketahui sebelumnya, Video yang diunggah pegiat media sosial Jhon Sitorus memperlihatkan pernyataan Kamaruddin Simajuntak terkait Presiden Jokowi tengah viral. Dalam video yang beredar, Kamaruddin menyebut hukum paling rusak di era Jokowi.
“Jadi, ini bukan negara hukum lagi, negara otoriter, negara kekuasaan. Rusak sudah bumi ini. Pokoknya di tangan Jokowi, hukum paling rusak di era beliau,” ucapnya.
Setelah itu, Kamaruddin menyampaikan imbauannya agar Indonesia mengutamakan sumber daya manusia (SDM) disbanding infrastruktur.
“Makanya selalu saya bilang. Saya bukannya apa-apa ya, saya suruh pak Jokowi sudahlah dulu membangun infrastruktur itu, bangunlah dulu SDM-nya karena percuma infrastruktur kalau SDM-nya rusak, nanti di rusak juga itu bangunan, kan begitu,” tuturnya.