Terkini.id, Jakarta – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengomentari sebuah data yang dimuat oleh databoks terkait angka putus sekolah murid Sekolah Dasar (SD) di Jakarta.
Menurut data yang disuguhkan oleh portal data statistik tersebut, menyebutkan bahwa DKI Jakarta menempati urutan tertinggi dengan tingkat putus sekolah sebanyak 0,69 persen.
Guntur Romli memberikan sindiran halus terkait data tersebut. Ia mengatakan bahwa Jakarta punya Gubernur yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) namun angka putus sekolah murid SD malah paling tinggi di tingkat nasional.

“Ironi Jakarta punya gubernur pecatan Mendikbud ?,” tulis Guntur Romli melalui akun Twitter pribadinya @GunRomli pada Jumat, 29 Juli 2022.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa Anies Baswedan dipecat karena gagal saat menjabat sebagai Mendikbud.
- Abu Janda Jadi Penjilat Prabowo, Guntur Romli Sebut Tidak Ada Makan Gratis
- Guntur Romli Sentil AHY Soal G20: Dia ini Dangkal Komennya
- Guntur Romli Sindir Buzzer Anies, Capres Nasdem Itu Dianggap Caper ke Gibran Buntut Tak Dapat Restu dari Jokowi
- Guntur Romli, 5 Alasan Koalisi Anies Baswedan Gagal Deklarasi
- Jusuf Kalla Sebut Semakin Anies Baswedan Direndahkan Maka Akan Semakin Populer
“Saat jadi Mendikbud, Anies gagal mengurus pendidikan, makanya dipecat,” jelas Guntur.
Melanjutkan dari apa yang ia tuliskan di laman Twitternya, Guntur juga mengungkapkan bahwa kegagalan Anies berlanjut hingga menjadi Gubernur.
Menurut Guntur, Anies hanya fokus mengurus Jakarta International Stadium (JIS) dan Formula E, sedangkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) diabaikan. Ia pun menyematkan hastag GubernurTerbodoh pada akhir tulisannya.
“Kegagalan ini berlanjut saat jadi gub yg cuma sibuk ngurus JIS & Formula E krnanya pembangunan SDM diabaikan, sehingga angka putus sekolah murid SD di Jakarta tertinggi se-Indonesia #GubernurTerbodoh,” tulis Guntur mengakhiri cuitannya.
Diketahui, Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada periode 2014 hingga 2016. Posisi Anies sebagai Mendikbud pada waktu itu digantikan oleh Muhadjir Effendy. Mengutip berita dari detikNews, tak ada keterangan dari Presiden Jokowi mengenai alasan pergantian Anies. Jokowi hanya menegaskan jika reshuffle dilakukan untuk penguatan kinerja kabinet.