Terkini.id, Jakarta – Aktivis Nahdlatul Ulama, Mohamad Guntur Romli menanggapi sebuah berita terkait pengurus Komisi Fatwa Majelis ulama Indonesia (MUI) Pusat yang ditangkap Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait terorisme.
Dalam hal ini, Mohamad Guntur Romli atau sering dipanggil Guntur Romli menjelaskan bahwa, MUI pernah mengaku menyebarkan Islam Wasathiyah (moderat). Namun, pengurusnya malah ditangkap Densus 88.
Kemudian Guntur Romli yang juga merupakan Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menjelaskan bahwa tertangkapnya pengurus MUI oleh Densus 88 tersebut, adalah bukti kegagalan MUI dalam menyebarkan moderatisme di internal MUI sendiri.
Hal tersebut disampaikan Guntur Romli melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @GunRomli pada Rabu, 17 November 2021.
“MUI mengaku menyebarkan Islam Wasathiyah (moderat) tapi pengurusnya malah ditangkap Densus, ini bukti kegagalan MUI menyebarkan moderatisme di internal sendiri,” kata Guntur Romli, dikutip Terkini.id dari akun Twitter @GunRomli pada Rabu, 17 November 2021.
- Oknum Densus 88 Tipu Penjaga Warung Agar Bisa Lolos Setelah Bunuh Sopir Taksi
- Pembunuh Sopir Taksi di Depok Ternyata Oknum Densus 88: Sosoknya Kerap Menipu, Main Judi dan Banyak Utang
- Densus 88 Kembali Meringkus 5 Pelaku Terorisme di Riau, Hingga Saat Ini 13 Orang Telah Diamankan
- Denny Siregar: Terorisme itu Ada, Nyata dan Kejam
- Transfer Liar Donasi ACT Dilaporkan PPATK ke Densus 88 dan BNPT, Denny Siregar: Mampus! Bisa Habis Mereka
Lebih lanjut, Guntur Romli juga menjelaskan bahwa pengurus MUI diibaratkan sebagai gado-gado, berasal dari aneka ragam Ormas.
Kemudian, Politikus PSI tersebut juga mengatakan, apabila pengurus MUI asalnya dari Ormas radikal, maka pandangan pengurusnya tetap berpandangan radikal.
“Pengurus-pengurus MUI itu ibarat gado-gado, berasal dari aneka ragam Ormas, kalau asalnya dari Ormas radikal, maka pandangan pengurusnya tetap bersuara radikal pakai MUI, sebaliknya yang asalnya dari Ormas yang moderat akan bersuara moderat,” ujar Guntur Romli.
Selanjutnya, Politikus PSI tersebut juga menjelaskan bahwa beberapa oknum pengurus MUI yang berasal dari Ormas yang radikal, memang memanfaatkan MUI untuk menyebarkan pandangannya.
“Beberapa oknum pengurus MUI yang berasal dari Ormas yang radikal dan orangnya punya pandangan dan karakter yang radikal memang memanfaatkan MUI untuk menyebarkan pandangan-pandangannya, akhirnya MUI dicap radikal,” kicau Politikus PSI tersebut.
Dari penjelasan Guntur Romli mengenai pengurus MUI tersebut, menuai banyak komentar dari warga jagad raya Twitter.
Datang dari akun Twitter atas nama Ahya, Ia mengomentari penjelasan Guntur Romli dengan mengatakan bahwa yang jelas MUI tidak ada hubungannya dengan teroris.
Akun Twitter Ahya juga menegaskan kepada Guntur Romli untuk tidak coba-coba membuat opini MUI sarang teroris.
“Yang jelas MUI tidak ada hubungannya dengan terorisme. Jadi jangan coba-coba bikin opini MUI sarang teroris,” tulis akun Twitter @Ahya13747456.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.