Terkini.id, Jakarta- Gus Nadir alias Nadirsyah Hosen melontarkan sindiran kepada Ustadz Hilmi terkait polemik nasi Padang babi yang viral di media sosial.
Gus Nadir menuliskan sindiran terkait nasi Padang babi kepada Ustadz Hilmi melalui akun Twitternya, sebagaimana dilihat pada Sabtu 11 Juni 2022.
Dalam tulisan unggahannya, Gus Nadir menyindir Ustadz Helmi dengan mengucapkan terima kasih terlebih dahulu.
“Terima kasih Ustadz @Hilmi28,” tulis Gus Nadir.
Lebih lanjut, Gus Nadir memberikan dukungan kepada Ustadz Hilmi untuk terus memainkan isu SARA.
- Gus Nadir Sarankan Capres 2024 Tak Usah Pakai BuzzeRp
- Polri Tidak Akan Ungkap Motif Ferdy Sambo, Kiai NU: Kau yang Berjanji, Kau yang Mengingkari
- Polri Belum Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J, Gus Nadir: Apakah Motif Kembang Atau Polos
- Ruhut Nyiyirin Akad Nikah Putri Anies, Gus Umar dan Gus Nadir Pasang Badan
- Soal Ijab Kabul Bahasa Arab, Gus Nadir: Jangan Mengusik Agama Islam Karena Benci Anies
Tidak hanya itu, dukungan Gus Nadir juga atas tindakan Ustadz Hilmi yang disebut telah berjualan emosi umat Islam.
“Mari terus mainkan isu SARA dan jualan emosi umat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gus Nadir menanggapi pernyataan usulan dari Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi.
Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi mengusulkan agar ada sebuah sertifikasi nasi Padang melalui Ikatan Keluarga Minangkabau.
Menurut Gus Nadir, usulan Gubernur Sumbar merupakan ide yang bagus sekaligus berpeluang bisnis.
“Ide yang bagus nih, sekalian peluang bisnis yang mantap,” ungkap Gus Nadir.
Gus Nadir mengatakan, tidak hanya nasi Padang harus memiliki sertifkat halal, namun juga stiker “Padang Asli”.
“Jadi gak cuma masakan Padang harus ada sertifikat halal, tapi juga stiker ‘Padang asli’,” imbuhnya.
Gus Nadir pun meminta kepada Gubernur Sumbar untuk memberikan stiker halal dan ‘Padang Asli’ kepada para pelaku usaha online.
“Sekalian Pak Gub, yang jualan online juga harus dikasih stiker,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi mengusulkan bahwa masakan nasi padang di masa mendatang perlu dilabeli sertifikasi dari Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM).
Menurut Buya Mahyeldi, sertifikasi nasi Padang bertujuan agar tidak akan ada lagi kejadian nasi padang babi seperti di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Di samping itu, kata Buya Mahyeldi, juga untuk membedakan secara jelas mana nasi padang asli dan bukan, sebagaimana dikutip dari detik.com.
“Pada intinya tidak boleh lagi ada masakan Padang yang nonhalal, kita harus pastikan masakan Padang itu semuanya halal dan dapat dikonsumsi oleh umat muslim. Ke depan harus ada sertifikasi oleh IKM, mana yang asli Padang, mana yang bukan. Nanti ada stikernya,” ujar Mahyeldi dari keterangan tertulisnya, Sabtu 11 Juni 2022.
Mahyeldi berharap semua usaha masakan padang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Dia juga meminta ada kegiatan pengecekan izin usaha untuk menghindari hal serupa.
“Harusnya ini tak boleh terjadi, karena masakan Padang, atau masakan Minang itu identik dengan makanan halal sesuai dengan falsafah dan adatnya yang berlandaskan Islam dan ABS-SBK. Seluruh masakan pakai nama Padang itu adalah makanan halal. Itu sudah jelas,” tegas Mahyeldi.
“Makanya harus dicek lagi, apakah ada izinnya, kenapa pakai nama Padang, apakah orang Padang atau tidak,” lanjutnya.