Terkini.id, Jakarta – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla alias JK belum lama ini mengungkapkan penolakan keras keputusan pemerintah untuk pemetaan masjid.
Pasalnya, Jusuf Kalla mengatakan bahwa para ustaz yang mengkritik pemerintah di masjid itu tak pantas disebut pemberontak negara.
Hal tersebut diungkap oleh Jusuf Kalla sebagai bentuk respon dari rencana pemerintah yang akan melakukan pemetaan masjid.
Jusuf Kalla juga menyebut bahwa kritik yang disampaikan dalam khutbah di masjid merupakan salah satu bentuk amar makruf nahi mungkar.
“Kalau ada yang mengkritik itu dari ustaz-ustaz yang bicara amar makruf nahi mungkar,” tuturnya.
- Jusuf Kalla Lakukan Peletakan Batu Pertama Gedung RS Islam Faisal Makassar
- Mantan Wapres Jusuf Kalla Ajak Semua Pihak Menahan Diri dan Menjaga Situasi Bangsa!
- Cerita JK Perusahaannya Cuma Mau Terima 20 Insinyur Tapi yang Daftar 23 Ribu Orang
- Baru Diungkap JK, Alwi Hamu Sering Jadi Negosiator Rahasia Pemerintah dan Sering Diutus ke Luar Negeri
- Jusuf Kalla Minta Appi-Aliyah Kampanye 'Sipakatau Sipalaebbi'
Meski begitu, Jusuf Kalla juga sangat mendukung pihak kepolisian untuk bertindak jika memang ada orang-orang yang berniat memberontak di masjid.
Mantan Wakil Presiden itu pun menegaskan bahwa tidak semua masjid identik menjadi tempat pemberontakan.
“Kalau memang ada yang bicara di masjid ingin memberontak ke negara ya silahkan tangkap,” ujar Jusuf Kalla.
Menanggapi kabar tersebut, Habib Kribo alias Zein Assegaf ‘sentil’ Jusuf Kalla soal ungkap keberatakan terkait rencana Polri melakukan pemetaan terhadap masjid menuai perbincangan. Dilansir dari Galamedia. Sabtu, 5 Februari 2022.
Dalam responnya, Habib Kribo mengatakan bahwa terlalu naif jika menganggap tidak pernah terjadi radikalisme di masjid.
“Ini bapak seperti orang baru lahir. Dimana-mana pergerakan agama itu, mengatasnamakan agama itu radikalisme itu dibangun dari masjid. Nggak mungkin dibangun dari gereja, nggak mungkin dibangun dari kuil,” kata Habib Kribo melalui tayangan video pada kanalnya.
“Karena apa, masjid itu sentral tempat berkumpulnya muslim,” sambungnya.
Ia bahkan memberikan contoh terkait radikalisme yang terjadi di masjid, salah satunya pergerakan ISIS, yang bergerak dari masjid di Al Baghdad.
Selain itu, Ia juga menyinggung kejadian Ustadz Bachtiar Nasir yang menyerukan revolusi saat dirinya mengisi ceramah di masjid.
Habib Kribo pun menyisipkan sebuah cuplikan video ketika Ustadz Bachtiar Nasir tengah mengajak jemaahnya untuk meneriakan revolusi.
“Di sini pernah terjadi. Bachtiar Nasir, mau menggulingkan pemerintah. Ini radikal! Jadi radikal tuhh lahirnya dimana? Dari masjid. Nggak mungkin dari diskotik, nggak mungkin dari gereja” ujarnya.
“Radikal muslim berasalnya dari masjid. Siapa? (yang menjadi pemimpinnya), ya si pemberi ceramah, karena memanfaatkan itu (para jemaah),” sambungnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.